Suara.com - Bentrokan berdarah antara warga Palestina dan tentara Israel di kompleks Masjid Al Aqsa, timur Yerusalem, kembali terjadi, Jumat (21/7/2017).
Kementerian Kesehatan Palestina dalam pernyataan resmi yang dilansir Agence France-Presse mengungkapkan, satu warganya tewas tertembak di kepala oleh militer Israel.
Bentrokan itu terjadi ketika warga Palestina terus berdemonstrasi menuntut Israel mencopot perangkat metal detektor dan kamera pengawas di kompleks suci Al Aqsa.
Demonstrasi itu juga untuk memprotes kebijakan aparat kepolisian Israel yang melarang warga Palestina di bawah usia 50 tahun untuk melakukan ibadah di Masjid Al Aqsa.
Sebelumnya, polisi Israel juga menembak Imam besar Masjid Al Aqsa, Sheikh Ikrima Sabri memakai peluru karet seusai salat Isya.
Seperti diberitakan Anadolu, Sheikh Ikrima ditembak seusai salat Isya dan tengah berjalan di luar gerbang masjid tersebut, Selasa (18/7) malam.
“Sheikh Ikrima ditembak polisi Israel seusai memimpin salat Isya. Saat itu, polisi Israel meminta jemaah bubar,” demikian pernyataan resmi Yayasan Bulan Sabit Palestina yang merawat sang imam.
Setelah ditembak, Sheikh Ikrima langsung dilarikan ke Rumah Sakit Al Maqassid bersama warga lainnya yang juga terluka dalam insiden tersebut.
Aksi brutal polisi Israel tersebut terjadi hanya dalam hitungan jam sesudah warga Palestina, Rafaat al-Herbawi (30), yang ikut aksi memprotes penutupan Masjid Al Aqsa terbunuh.
Baca Juga: Lawan Persib, Manajemen Persija Ingatkan Ini pada Para Pemain
Situasi di Yerusalem timur kembali memanas setelah Unesco mendaulat kota tua tersebut berikut kompleks Masjid Al Aqsa sebagai warisan dunia milik Palestina.
Ketetapan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu membuat Israel murka. Mereka lantas menyiarkan klaim sebagai pemilik tunggal seluruh wilayah kota tua Yerusalem.
Karenanya, Senin (17/7), Menteri Keamanan Umum Israel Gilad Erdan menegaskan, pihaknya berwenang membuka ataupun menutup kompleks Masjid Al Aqsa dari pengunjung Palestina.
Klaim kepemilikan tunggal atas Yerusalem tersebut juga merupakan respons termutakhir Israel, setelah tiga pria bersenjata menyerang dua polisi Israel di kompleks masjid itu.
Sejak pekan lalu, Israel menutup kompleks masjid tua itu dari warga Palestina. Namun, Israel akhirnya kembali membuka akses ke masjid itu meski tetap memasang detektor logam dan kamera pengawas yang ditolak warga Palestina.
Sementara Kepala Pengelola Masjid Al Aqsa Sheikh Omar Qiswani tetap menyerukan kaum Muslim Palestina maupun Israel untuk menolak masuk ke kompleks suci tersebut kalau dipaksa melewati alat detektor logam.
Berita Terkait
-
MUI: Israel Ingin Jadikan Yerusalem Sebagai Ibu Kota Negara
-
Usai Salat Isya, Imam Besar Masjid Al Aqsa Ditembak Polisi Israel
-
Indonesia Diminta Baca Qunut Nazilah PascaIsrael Tutup Al Aqsa
-
Tak Sengaja, PM Israel Akui Puluhan Kali Serang Suriah
-
Gadis Israel Dibunuh Ayahnya karena Pacaran dengan Pria Muslim
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu