Suara.com - Dermawan, seorang guru pegawai negeri sipil (PNS) yang mengajar di daerah kepulauan Kabupaten Kayong Utara, Kalbar ditemukan tewas, (29/7/2017). Dia terjatuh dari kapal penangkap ikan yang ia tumpangi, Kamis (27/7/2017) malam.
Komandan Tim Basarnas Asmayadi yang ikut melakukan pencarian korban mengatakan pencarian selama dua hari tersebut sempat terkendala oleh ombak yang cukup tinggi.
Hal itu ditambah lagi jarak tempuh menuju lokasi tempat korban jatuh memerlukan waktu hingga 90 menit dengan menerjang ombak laut, sehingga cukup menyulitkan proses pencarian korban.
"Kalau cuaca untuk hari ini saja hampir dua meteran ombaknya, korban yang sudah ditemukan warga akan kita jemput dan akan kita bawa ke rumah duka di Sungai Awan Ketapang sesuai dengan permintaan warga," jelasnya.
Jasad Dermawan ditemukan sudah tidak bernyawa pada Sabtu pagi setelah keluarga, masyarakat dan Tim SAR menyisir selama dua hari.
Dari keterangan pesan singkat yang dikirimkan oleh korban kepada istrinya, Susi, korban hendak pulang ke Sungai Awan Kabupaten Ketapang menggunakan kapal penangkap ikan dari tempat ia mengajar di SDN 03 Kelumpang Pulau Maya Karimata. Saban hari Dermawan menumpang kapal tangkap itu karena tidak ada transportasi lain di sana.
Namun naas, korban tergelincir dan jatuh dari kapal yang ia tumpangi. Nakhoda kapal beserta anak buah kapal (ABK) sempat melakukan pencarian malam itu juga di lokasi korban jatuh. Namun sayang tidak membuahkan hasil.
"Tidak lama kemudian, saya dihubungi oleh Kepala Sekolah SDN 3 Kelumpang dan memberitahu kalau suami saya terpeleset dan jatuh ke laut. Nakhoda panik dan mencari korban, namun sayang malam itu tidak bisa ditemukan," ujar istri korban Susi.
Pencarian dilanjutkan, Jumat (28/7/2017) dengan bantuan anggota Polsek Pulau Maya Karimata, Basarnas dan masyarakat nelayan Tanjung Satai. Namun pencarian korban tersebut masih tidak membuahkan hasil dan terpaksa dihentikan karenacuaca dengan gelombang yang sangat tinggi.
Baca Juga: Basarnas Temukan 41 Korban Selamat Speedboat Tenggelam di Tarakan
Korban baru berhasil ditemukan oleh dua orang nelayan pada Sabtu (29/7/2017) pukul 08.00 WIB di sekitar laut Tanjung Satai. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP