Di Bantargebang, kata dia, pemilahan sampah hanya dilakukan oleh para pemulung, itu pun hanya diambil yang berharga.
"Hanya pemulung yang mengambil dan memisahkannya. Awalnya ada pemilahan, tapi nggak dibangun dan dilanjutkan plan tersebut sama pihak swasta. Karena terbatas sama anggaran yang sudah dianggarkan. Jalankan apa adanya dulu seperti sedia kala. Tetapi bertahap kita sudah merencanakan sesuatu ke depan untuk membuat TPST lebih ke bagian pengolahan," ujarnya.
RIzky berharap masyarakat di Jakarta meningkatkan kesadaran untuk meminimalisir pencemaran lingkungan hidup, khususnya kepada pemakai pembalut.
"Saya pernah dengar dari orangtua kita atau orang jaman dulu, ada juga yang sampai sekarang menggunakan pembalut yang bisa dipakai dicuci dipakai dicuci, pampers juga ada seperti itu. Jadi kalau kita punya niat untuk mengurangi sampah, untuk menjalani program 3R. Itu bisa menjadi salah satu alternatif yang digunakan. Jadi jangan memakai sekali pakai dibuang, sekali pakai dibuang. Karena itu akan terus menerus menambah volume sampah kita dari Jakarta yang di bawa ke Bantargebang. Hasilnya kalau nggak mengurangi sumbernya bisa kita lihat sendiri gunungan sampah ini semakin tinggi setiap harinya, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahunnya," ujarnya. [Yunita]
Berita Terkait
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Sungai Jadi 'Tempat Sampah Pembalut'? Pandawara Group Muak dan Beri Pesan Menohok untuk Wanita
-
Permintaan Flyover dan Rusun dari Pemkot Bekasi, Pemprov DKI Masih Lakukan Pendalaman
-
Rob Demak Makin Parah, Nelayan Perempuan Ini Selamatkan Diri dengan Pembalut Kain
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat