Di Bantargebang, kata dia, pemilahan sampah hanya dilakukan oleh para pemulung, itu pun hanya diambil yang berharga.
"Hanya pemulung yang mengambil dan memisahkannya. Awalnya ada pemilahan, tapi nggak dibangun dan dilanjutkan plan tersebut sama pihak swasta. Karena terbatas sama anggaran yang sudah dianggarkan. Jalankan apa adanya dulu seperti sedia kala. Tetapi bertahap kita sudah merencanakan sesuatu ke depan untuk membuat TPST lebih ke bagian pengolahan," ujarnya.
RIzky berharap masyarakat di Jakarta meningkatkan kesadaran untuk meminimalisir pencemaran lingkungan hidup, khususnya kepada pemakai pembalut.
"Saya pernah dengar dari orangtua kita atau orang jaman dulu, ada juga yang sampai sekarang menggunakan pembalut yang bisa dipakai dicuci dipakai dicuci, pampers juga ada seperti itu. Jadi kalau kita punya niat untuk mengurangi sampah, untuk menjalani program 3R. Itu bisa menjadi salah satu alternatif yang digunakan. Jadi jangan memakai sekali pakai dibuang, sekali pakai dibuang. Karena itu akan terus menerus menambah volume sampah kita dari Jakarta yang di bawa ke Bantargebang. Hasilnya kalau nggak mengurangi sumbernya bisa kita lihat sendiri gunungan sampah ini semakin tinggi setiap harinya, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahunnya," ujarnya. [Yunita]
Berita Terkait
-
Sungai Jadi 'Tempat Sampah Pembalut'? Pandawara Group Muak dan Beri Pesan Menohok untuk Wanita
-
Permintaan Flyover dan Rusun dari Pemkot Bekasi, Pemprov DKI Masih Lakukan Pendalaman
-
Rob Demak Makin Parah, Nelayan Perempuan Ini Selamatkan Diri dengan Pembalut Kain
-
Stop Limbah Pembalut! Inovasi Bio Material Ini Selamatkan Bumi dan Kesehatan Wanita
-
Kekayaan Fantastis Tao Eks EXO, Enteng Bikin Pabrik Pembalut Sendiri demi Lindungi Istri
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO