Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung buka suara terkait permintaan bantuan dari Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, untuk membangun dua flyover dan dua rumah susun (rusun) di wilayah Kota Bekasi.
Menurut Pramono, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum dapat memberikan jawaban pasti karena usulan tersebut masih dalam tahap pendalaman.
Untuk menindaklanjutinya, Pramono telah memerintahkan pembentukan tim khusus dalam menyikapi permintaan Pemerintah Kota Bekasi.
"Ya kan didalami, jadi kemarin sudah kita bentuk tiga tim. Yang pertama adalah hal yang berkaitan dengan Bekasi memerlukan air bersih, maka saya sudah meminta kepada Dirut PAM Jaya untuk menindaklanjuti," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Ia menjelaskan, tim tersebut juga akan mencakup pembahasan isu lintas wilayah lainnya, seperti infrastruktur jalan dan layanan darurat.
"Kedua yang berkaitan dengan flyover dan sebagainya termasuk hibah ambulans, damkar," imbuhnya.
Selain membahas soal flyover dan rusun, Pramono juga menyebut bahwa tim tersebut akan mengkaji ulang kontrak kerja sama antara Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi terkait pengelolaan TPST Bantargebang. Kontrak tersebut akan berakhir pada 2026.
Isu ini dinilai krusial mengingat TPST Bantargebang selama ini menjadi fasilitas utama untuk pengelolaan sampah Jakarta.
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyampaikan harapannya agar Pemprov DKI Jakarta dapat membantu pembangunan flyover di dua titik strategis, yakni Kemang Pratama dan Pasar Bantargebang.
Baca Juga: Pemprov Jakarta dan Pemkot Bekasi Sepakat! TPST Bantar Gebang Diperpanjang Hingga 2031
Kedua lokasi itu dinilai vital untuk melancarkan arus lalu lintas truk pengangkut sampah dari Jakarta ke Bantargebang.
"Termasuk tadi, ada kesediaan dari Pemerintah DKI Jakarta untuk kemudian membangun dua flyover tambahan. Sehingga akan lebih lancar, sehingga lebih cepat lagi sampah ini sampai ke Bantargebang sehingga tidak membawa dampak kesehatan bagi warga masyarakat Bekasi," kata Tri usai bertemu Pramono.
"Pertama flyover di Kemang Pratama dan kemudian juga yang ada di Pasar Bantargebang," tambahnya.
Selain soal infrastruktur jalan, Tri juga mengusulkan pembangunan dua rusun baru di wilayah perbatasan, masing-masing di sekitar Stasiun Bekasi dan Stasiun Cakung. Kedua titik tersebut dinilai strategis untuk mendukung mobilitas warga Bekasi yang bekerja di Ibu Kota.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
KPK Tunggu 3 Perkara yang Diduga Jadi Sumber TPPU SYL
-
Gus Ipul Benarkan Penasihat Khusus Ketum PBNU Dicopot Imbas Isu Zionisme
-
Tepis Narasi di Medsos, KPK Tunjukkan Perbandingan Kapal ASDP dengan Kapal Tua PT JN
-
Alibi Bangkai Anjing Terkuak, Polisi Bongkar Cara Ayah Tiri Tipu Saksi untuk Buang Jasad Alvaro
-
Hasil Riset Sebut Penerimaan Publik Terhadap Program Kemendikdasmen Sangat Tinggi, Ini Paparannya
-
Bawa Misi Pendidikan Vokasi, Gubernur Pramono Bidik Kerja Sama dengan Siemens di Jerman
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Dana Pemda Rp203 Triliun Mengendap di Bank, Begini Penjelasan Mendagri Tito ke Prabowo
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida