Ia pun berfikir pelaku tersebut berasal dari Karawang dan pasti akan melewati arah jembatan sasak Pasar Muara. Ia sempat pesimis untuk menemukan pelaku. Namun ketika arah berbalik dirinya berpapasan dengan Zoya.
Rojali langsung menegur Zoya yang ketika itu panik sehingga jatuh dan kemudian melarikan diri. Ketika Zoya lari, ia tak berteriak maling.
"Saya bilang bentar mas. Saya kan dari awal ketemu saya kan nggak berubah saya masih pakai baju batik dan sarung dia langsung kaget. Ketika saya bilang bentar dulu mas. Kepanikan dia sehingga dia bawa motor jatuh dia langsung lari. Pas dia lari saya nggak teriak maling, demi Allah. Pas ketika dia jatuh kan saya angkat motornya dan cek barang saya ternyata itu ada barang saya itu (amplifier)," ucap Rojali.
Melihat Zoya lari, ia pun langsung mengamankan amplifier yang berada di motor di pinggir jalan. Warga yang melihat pun langsung menanyakan kejadian tersebut dan meneriaakan maling dan mengejar Zoya. Ketika tertangkap, Zona langsung dikeroyok.
Rojali baru mengetahui bahwa Zoya akhirnya dibakar hidup oleh massa setalah mendapat informasi dari Kanit Polsek Babelan yang mengecek lokasi tempat hilangnya amplifier setelah ba'da Isya. Ia pun kaget dan nangis mendengar kabar tragis kematian Zoya.
"Mereka bilang MA sudah meninggal dan dibakar massa dan saya sampai nangis demi Allah, nggak tega kalau kejadiannya seperti itu. Apapun persoalannya saya mengutuk keras tindakan anarkis yang dilakukan oleh masyarakat Muara itu ," jelas Rojali.
Ia pun turut menyampaikan duka cita atas kepergian Zoya.
"Istri korban sedang hamil, saya prihatin berdoa semoga diberi kesabaran dan ketabahan dan jadi hikmah bagi kita semua. Saya selaku pengurus sudah memaafkan dan mengikhlaskan dan semoga diampuni dosanya," ucapnya.
Rojali meyakini Zoya merupakan pelaku pencuri amplifier, karena sudah melihat tanda-tanda amplifier yang dilihatnya berada di motor.
"Yang jelas kalau mohon maaf kalau saya mastikan itu pelakunya, yang pertama ampli betul ampli kita, karena ampli itu familiar sekali buat saya. Karena sehari-hari sering menghidupkan ampli itu. Tanda tanda ciri 100 persen itu ampli punya kita," ucap Rojali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO