Suara.com - Polisi masih memburu pelaku yang diduga membawa bahan bakar bensin, dan korek api, untuk membakar hidup-hidup Muhammad Al Zahra alias Zoya.
Zoya tewas setelah dikeroyok dan dibakar oleh massa di Kabupaten Bekasi, karena dituduh mencuri perangkat penguat pelantang suara (amplifier) Musala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8/2017).
"Kami masih mengembangkan penyelidikan, untuk mencari pelaku lain. Terutama pelaku yang membawa bensin dan korek api. Kami lakukan pengejaran,” Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (7/8/2017).
Namun, Argo belum bisa menentukan berapa banyak warga yang turut dalam insiden tragis tersebut.
Dalam kasus main hakim sendiri ini, polisi telah menetapkan dua warga berinisial NMH dan SH sebagai tersangka.
Saat ditangkap warga, kata Argo, keduanya secara spontan ikut menendang bagian tubuh Zoya hingga tersungkur.
"Jadi untuk yang kami tangkap ini, dia (kedua tersangka) spontan saja karena ada pencurian di musalanya, dia dia melakukan pemukulan," kata dia.
Tapi, hingga kekinian, polisi belum bisa menentukan pelaku yang menyiramkam bensin untuk membakar Zoya hidup-hidup.
"Untuk berkaitan yang penyiraman bensin kita tunggu saja penyelidikan berikutnya," tandasnya.
Baca Juga: Kisah Lima Sekawan Dokter Selamatkan Penumpang Pesawat di Udara
Kedua tersangka yang telah ditangkap dikenakan Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan bersama-sama di depan umum, dengan ancaman hukum penjara di atas lima tahun.
Berita Terkait
-
Zoya Dibakar Hidup-hidup, Polisi Tetapkan Dua Tersangka
-
Jadi Tersangka, Komika Acho: Saya Mewakili Kepentingan Warga
-
Komedian Acho Jalani Tes Kesehatan, Mau Diserahkan ke Kejati
-
Asik...! Ada Ratusan Wifi Gratis di Ruang Publik Kota Bekasi
-
Google Diprotes, Jalan Dewi Sartika Diubah Jadi 'Dewi Persik'
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO