Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menceritakan kronologi sebelum Muhammad Al Zahra alias Zoya dibakar hidup-hidup.
Zoya dikeroyok dan dibakar hingga tewas karena dianggap telah melakukan pencurian sebuah pengerasa suara di musala Musala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Selasa (1/8/2017).
Peristiwa hilangnya pengeras suara terjadi seusai Zoya salat Ashar di musala tersebut. Saksi berinisial R yang merupakan salah satu pengurus musala melihat Zoya keluar musala.
"Jadi yang bersangkutan (Zoya) ini pada salat Ashar itu dia ikut salat di situ, kemudian bersama dengan saksi R ada di situ," kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (7/8/2017)
Menurut, kata Argo, saat itu situasi di dalam musala memang sepi. Setelah Zoya pergi keluar musala, R melihat jika pengeras suara di musala tersebut tidak ada di tempat.
"Kemudian setelah salat Ashar, situasi sepi. Si saksi (R) ini melihat bahwa ampli di musala tak ada," kata dia.
Kemudian, R bersama warga setempat mencari Zoya yang dicurigai sebagai pihak yang mencuri amplifier.
"Jadi Zoya ini menghilang, makanya saksi R ini setelah salat Ashar, dia mencari dengan warga," kata Argo
Menurutnya, Zoya ditemukan warga sedang berada di Pasar Murah. Kemudian, warga lalu menangkap Zoya. Amplifier yang hilang di musala itu ditemukan warga berada di dalam tas yang dibawa Zoya.
Baca Juga: PKB Minta Polisi Tindak Tegas Pembakar Zoya
'Kemudian si R dan warga mencari pelakunya hingga menemukan di Pasar murah si terduga pelaku ini membawa ampli itu. Setelah dichek (amplifier di dalam Zoya) sama dengan yang ada di musala," kata dia.
Zoya pun lantas dihakimi warga secara membabi buta. Berdasarkan keterangan dua tersangka berinisial NMH dan SH, pengeroyokan terjadi secara spontan.
"Dengan spontan dia melakukan penganiyayan," kata dia.
Saat ini, polisi masih memburu warga yang diduga membawa bahan bakar bensin dan korek api untuk membakar Zoya hingga tewas. Kedua tersangka yang ditangkap dijerat Paasal 170 KUHP tentang penganiayaan bersama-sama di depan umum dengan ancaman hukum penjara di atas 5 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh