Suara.com - Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan pihak kepolisian untuk segera menuntaskan penyelidikan kasus penyiraman air keras penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.
Meski begitu, presiden belum ada rencana membentuk tim pencari fakta.
Wakil Koordinator Bidang Strategi dan Mobilisasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Puri Kencana Putri menilai pesan yang disampaikan Jokowi kala itu kurang tegas.
"Selesaikan secepat mungkin, secepat mungkin itu ukuranya apa? Besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, atau kapan?" ujar Puri di kantor KontraS, Jalan Kramat II, Kwitang, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017).
Menurut Puri, dalam waktu dekat akan ada tim dari pihak kepolisian yang akan dikirim ke Singapura, tempat di mana Novel dirawat. Mereka kata Puri, akan menggali informasi soal adanya dugaan keterlibatan jenderal di Korps Bhayangkara dalam kasus ini.
"Besok ada tim (polri) yang berangkat ke Singapura untuk menginterview Novel Baswedan tentang siapa orang yang memberi tahu bahwa ada satu jenderal, figur penting di Indonesia yang terlibat pada penyernagan air keras ini," kata dia.
Kontras, kata Puri, mendukung langkah kepolisian memuntaskan kasus ini. Tetapi ia meminta proses ini dilakukan secara terbuka dan transparan.
Kemudian, Puri mempertanyakan tindak lanjut setelah Kapolri Jenderal Tito Karnavian merilis sketsa wajah satu dari dua terduga pelaku penyerangan Novel pada 31 Juli 2017 lalu belum ada perkembangan. Lebih jauh, Kontras berharap sepulangnya Novel dari Singapura nanti, polisi bisa menjamin keamanan untuk Novel. Mengingat, Novel tengah menangani sejumlah kasus korupsi besar di tanah air.
Baca Juga: Kontras Sindir Kerja Polisi di Kasus Novel: Cuma Sketsa Doang?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting