Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjalankan kebijakan diskriminasi dengan mengesampingkan budaya sopan santun dalam menertibkan perairan Indonesia dari pencurian ikan.
"Indonesia memang terkenal dengan masyarakatnya yang santun. Tapi kalau bertemu dengan pencuri ikan, ya, jangan santun. Kita sudah dirampok kapal asing bertahun-tahun. Kalau cuma diam, ya, kebangetan, kita tenggelamkan saja," ujarnya di Surabaya, Jumat (11/8/2017).
Dia mengisahkan sejak Indonesia mengizinkan kapal asing mencari ikan di laut nusantara pada 2001, banyak pihak yang kemudian bermain, misalnya memperbanyak secara ilegal dari satu izin kapal untuk digunakan 10 kapal atau bahkan lebih.
Izin tersebut biasanya diperbanyak oleh kapal asing untuk ditunjukkan kepada petugas yang sedang berpatroli.
"Tahun 2004 malah mulai banyak ditemui kapal-kapal asing yang beroperasi menggunakan bendera Indonesia," katanya.
Saat Susi menjabat Menteri, terdata lebih dari 10.000 kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia.
"Dari Thailand ada 5000 kapal, sedangkan China sekitar 3000 kapal," ujarnya.
Sejak dulu, dia menambahkan, pencurian ikan di laut Indonesia hampir tak terlihat karena kapal-kapal asing tak pernah sandar ke pelabuhan.
"Karena semua proses mulai dari pemindahan ikan sampai pengisian bahan bakar mereka lakukan di tengah laut," katanya.
Baca Juga: Cuek Dandan, Susi Akui Baru Dipuji Cantik Saat Jadi Menteri
Keberadaan kapal-kapal asing tersebut sangat mempengaruhi hasil tangkapan nelayan lokal. Juga berdampak pada bangkrutnya 115 pengekspor ikan dalam periode 10 tahun terakhir.
"Dulu ikan Indonesia sampai 22 juta ton tapi kemudian berangsur turun hingga 6 juta ton setiap tahunnya," ujarnya.
Setelah Susi mengambil kebijakan tegas yang tanpa kompromi langsung menenggelamkan kapal asing yang tertangkap melakukan aktivitas pencurian ikan sejak tahun lalu, perekonomian nelayan lokal kini terpantau mulai membaik.
Dari sebelumnya mendapat tangkapan 30 kilogram ikan per hari, menurut Susi, sekarang mampu memperoleh 90 kilogram.
Seiring keberhasilannya menekan angka pencurian ikan, Susi kini mulai berkampanye tentang pentingnya mengkonsumsi ikan.
"Ikan merupakan ketahanan pangan yang baik karena memiliki komponen protein yang sangat diperlukan untuk menjadikan bangsa Indonesia pintar," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya