Tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik Muhadkly MT alias Acho [suara.com/Bowo Raharjo]
Tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik Muhadkly MT alias Acho mendapat telepon dari atlet bulutangkis Taufik Hidayat, Rabu (15/8/2017).
Siang itu, kata Acho, Taufik menawarkan diri untuk memfasilitasi pertemuan antara Acho dan pengelola Apartemen Green Pramuka City. Pengelola apartemen merupakan pelapor Acho ke Polda Metro Jaya setelah menulis keluhannya terhadap apartemen.
"Taufik Hidayat menghubungi saya. Tapi saya tidak menanyakan apa yang menjadi kepentingan dia dalam perkara ini," kata Acho di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).
Komika ini sendiri mengaku bingung kenapa Taufik tiba-tiba menghubunginya. Sedangkan Acho tidak tahu kapasitas Taufik dalam kasus yang ia hadapi. Namun demikian, ia tidak mau berprasangka buruk kepada Taufik yang menurut dia telah menawarkan niat baiknya.
"Saya tidak perlu tahu latar belakang dia sebagai siapa. Saya sebetulnya juga bingung, tapi saya dalam posisi yang merasa momennya tidak tepat kalau tiba-tiba saya menanyakan 'Anda ngapain nelpon-nelpon'," tutur Acho.
Dalam pembicaraan singkat via telepon seluler siang itu, Taufik mengatakan sudah mendengar permasalahan antara Acho dan pengelola Green Pramuka City.
"Dia bilang saya bisa bantu kalau misalnya ada keinginan memproses perdamaian ini. Saya bilang nggak apa-apa mas, terima kasih kalau misalnya bisa difasilitasi," ujar Acho.
Taufik juga menanyakan kenapa Acho tidak mau mediasi dengan pengelola Green Pramuka City. Acho mengatakan bukan tidak mau bermediasi, tetapi sebelum mediasi berlangsung, pengelola sudah menawarkan dua syarat yang harus Acho penuhi.
"Dua syarat itu adalah justru prinsip yang paling saya pegang. Namanya konsumen itu tidak boleh dibatasi kebebasan mengkritiknya, itu kan hak konsumen. Jadi saya tidak mau kalau blog saya harus dihapus," kata Acho.
Syarat kedua, Acho harus meminta maaf secara terbuka atas pernyataan di blog pribadinya yang dianggap merugikan apartemen. Namun Acho juga tidak mau memenuhi permintaan itu.
"Untuk minta maaf, menurut saya kalau mediasi itu yang dicari bukan siapa yang salah, siapa yang benar. karena itu kan tugasnya pengadilan. Sementara kita mau menyelesaikan diluar pengadilan," tutur Acho.
Setelah ditelepon Taufik dan menjamin bahwa tidak ada syarat dari pengelola apartemen, Acho bersedia bertemu dengan pengelola Green Pramuka City. Dalam pertemuan itu, Taufik tidak hadir.
"Taufik Hidayat nggak ada. Saya nggak pernah bertatap muka dengan dia. Jadi saya berperasangka baik saja, dia hanya ingin membantu dan memfasilitasi. Sebatas itu. Kalau ditanya apa hubungannya, ya saya nggak tahu," kata Acho.
Tetapi, pada pertemuan Rabu malam itu, tidak tercapai kesepakatan.
Siang itu, kata Acho, Taufik menawarkan diri untuk memfasilitasi pertemuan antara Acho dan pengelola Apartemen Green Pramuka City. Pengelola apartemen merupakan pelapor Acho ke Polda Metro Jaya setelah menulis keluhannya terhadap apartemen.
"Taufik Hidayat menghubungi saya. Tapi saya tidak menanyakan apa yang menjadi kepentingan dia dalam perkara ini," kata Acho di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).
Komika ini sendiri mengaku bingung kenapa Taufik tiba-tiba menghubunginya. Sedangkan Acho tidak tahu kapasitas Taufik dalam kasus yang ia hadapi. Namun demikian, ia tidak mau berprasangka buruk kepada Taufik yang menurut dia telah menawarkan niat baiknya.
"Saya tidak perlu tahu latar belakang dia sebagai siapa. Saya sebetulnya juga bingung, tapi saya dalam posisi yang merasa momennya tidak tepat kalau tiba-tiba saya menanyakan 'Anda ngapain nelpon-nelpon'," tutur Acho.
Dalam pembicaraan singkat via telepon seluler siang itu, Taufik mengatakan sudah mendengar permasalahan antara Acho dan pengelola Green Pramuka City.
"Dia bilang saya bisa bantu kalau misalnya ada keinginan memproses perdamaian ini. Saya bilang nggak apa-apa mas, terima kasih kalau misalnya bisa difasilitasi," ujar Acho.
Taufik juga menanyakan kenapa Acho tidak mau mediasi dengan pengelola Green Pramuka City. Acho mengatakan bukan tidak mau bermediasi, tetapi sebelum mediasi berlangsung, pengelola sudah menawarkan dua syarat yang harus Acho penuhi.
"Dua syarat itu adalah justru prinsip yang paling saya pegang. Namanya konsumen itu tidak boleh dibatasi kebebasan mengkritiknya, itu kan hak konsumen. Jadi saya tidak mau kalau blog saya harus dihapus," kata Acho.
Syarat kedua, Acho harus meminta maaf secara terbuka atas pernyataan di blog pribadinya yang dianggap merugikan apartemen. Namun Acho juga tidak mau memenuhi permintaan itu.
"Untuk minta maaf, menurut saya kalau mediasi itu yang dicari bukan siapa yang salah, siapa yang benar. karena itu kan tugasnya pengadilan. Sementara kita mau menyelesaikan diluar pengadilan," tutur Acho.
Setelah ditelepon Taufik dan menjamin bahwa tidak ada syarat dari pengelola apartemen, Acho bersedia bertemu dengan pengelola Green Pramuka City. Dalam pertemuan itu, Taufik tidak hadir.
"Taufik Hidayat nggak ada. Saya nggak pernah bertatap muka dengan dia. Jadi saya berperasangka baik saja, dia hanya ingin membantu dan memfasilitasi. Sebatas itu. Kalau ditanya apa hubungannya, ya saya nggak tahu," kata Acho.
Tetapi, pada pertemuan Rabu malam itu, tidak tercapai kesepakatan.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Muhadkly Acho Geram Dana Bansos Rp900 Miliar Mengalir ke Judi Online, Warganet Ikut Meradang
-
Film Coto Vs Konro, Ketika Bisnis dan Cinta Bertemu dalam Perang Kuliner
-
Coto vs Konro, Film Tentang Makanan yang Sarat dengan Nilai Kekeluargaan
-
Sindiran Tajam Komika Acho ke Kaesang yang Nebeng Jet Pribadi Teman: Atur Aja Deh
-
Sammy Notaslimboy Tak Ingin Kaesang Maju Pilkada: Nepotisme Bikin Kualitas Turun
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur
-
Terungkap! Kopda FH, Oknum TNI Jadi Otak Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Motifnya Segepok Uang
-
Viral Rektor UI Diteriaki 'Zionis', Buntut Undang Pembela Genosida Israel?
-
Pengamat: Prabowo Pimpin Langsung Komisi Reformasi Polri Agar Hasilnya Tak Mandul