Calon jemaah haji. (Antara)
Puluhan jamaah asal Indonesia meninggal dunia di Arab Saudi ketika mengikuti proses persiapan naik haji di Tanah Suci. Kebanyakan dari mereka mengidap penyakit jantung.
Terhitung sejak tanggal 20 Agustus 2017, terdapat 46 jamaah yang menghembuskan nafas terakhir di Tanah Suci, 32 di antaranya kena serangan jantung.
Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati berharap pemerintah tanggap akan kesehatan jamaah dengan menyediakan fasilitas dan petugas kesehatan haji yang cukup.
"Pemerintah harus memastikan pemenuhan ketersediaan petugas kesehatan haji terlatih dan terampil, yang mana satu dokter dan dua perawat untuk setiap kloter tanpa jamaah yang masuk kategori risiko tinggi dan dua dokter dan tiga perawat untuk kloter yang masuk kategori resiko tinggi," kata Okky, Rabu (23/8/2017).
Anggota dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menekankan agar pemerintah juga memastikan ketersediaan peralatan emergency, seperti automatic external defibrillator portable untuk petugas kesehatan haji, fasilitas transportasi ke fasilitas rujukan, serta fasilitas rujukan yang memadai.
Menurut Okky situasi pelaksanaan jamaah haji tahun 2017 hampir sama dengan pelaksanaan ibadah haji tahun 2016, yang mana jumlah haji yang meninggal dunia mayoritas disebabkan penyakit jantung.
"Mayoritas jamaah yang meninggal dunia yakni sebesar 53 persen dari 342 jamaah yang meninggal karena penyakit jantung. Berdasarkan data ini, semestinya ini menjadi perhatian khusus pemerintah terkait kesehatan para jamaah ibadah haji," tutur Okky.
Menurut Okky apabila penanganan penyakit jantung dilakukan dengan cepat, tepat oleh tenaga yang sudah terlatih dengan peralatan memadai, biasanya akan mencapai tingkat keberhasilan hingga 65 persen.
"Dengan kata lain, atas pemetaan persoalan kesehatan yang muncul saat penyelenggaraan ibadah haji, semestinya pemerintah dapat memberi perhatian khusus soal hal tersebut," kata Okky.
Jumlah jamaah haji asal Indonesia tahun 2017 mencapai 221.000 atau 571 kloter. Sayangnya, kata Okky, Kementerian Kesehatan hanya menghitung 10 persen dari total kloter sebagai risiko tinggi mengalami gangguan kesehatan.
"Padahal, kriteria yang masuk risiko tertinggi yakni usia di atas 75 tahun dan yang memiliki penyakit tertentu jika ditotal sebanyak 63 persen," kata Okky.
Terhitung sejak tanggal 20 Agustus 2017, terdapat 46 jamaah yang menghembuskan nafas terakhir di Tanah Suci, 32 di antaranya kena serangan jantung.
Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati berharap pemerintah tanggap akan kesehatan jamaah dengan menyediakan fasilitas dan petugas kesehatan haji yang cukup.
"Pemerintah harus memastikan pemenuhan ketersediaan petugas kesehatan haji terlatih dan terampil, yang mana satu dokter dan dua perawat untuk setiap kloter tanpa jamaah yang masuk kategori risiko tinggi dan dua dokter dan tiga perawat untuk kloter yang masuk kategori resiko tinggi," kata Okky, Rabu (23/8/2017).
Anggota dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menekankan agar pemerintah juga memastikan ketersediaan peralatan emergency, seperti automatic external defibrillator portable untuk petugas kesehatan haji, fasilitas transportasi ke fasilitas rujukan, serta fasilitas rujukan yang memadai.
Menurut Okky situasi pelaksanaan jamaah haji tahun 2017 hampir sama dengan pelaksanaan ibadah haji tahun 2016, yang mana jumlah haji yang meninggal dunia mayoritas disebabkan penyakit jantung.
"Mayoritas jamaah yang meninggal dunia yakni sebesar 53 persen dari 342 jamaah yang meninggal karena penyakit jantung. Berdasarkan data ini, semestinya ini menjadi perhatian khusus pemerintah terkait kesehatan para jamaah ibadah haji," tutur Okky.
Menurut Okky apabila penanganan penyakit jantung dilakukan dengan cepat, tepat oleh tenaga yang sudah terlatih dengan peralatan memadai, biasanya akan mencapai tingkat keberhasilan hingga 65 persen.
"Dengan kata lain, atas pemetaan persoalan kesehatan yang muncul saat penyelenggaraan ibadah haji, semestinya pemerintah dapat memberi perhatian khusus soal hal tersebut," kata Okky.
Jumlah jamaah haji asal Indonesia tahun 2017 mencapai 221.000 atau 571 kloter. Sayangnya, kata Okky, Kementerian Kesehatan hanya menghitung 10 persen dari total kloter sebagai risiko tinggi mengalami gangguan kesehatan.
"Padahal, kriteria yang masuk risiko tertinggi yakni usia di atas 75 tahun dan yang memiliki penyakit tertentu jika ditotal sebanyak 63 persen," kata Okky.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Kemenhaj Resmi Usulkan Biaya Haji 2026 Sebesar Rp88,4 Juta
-
Estimasi Biaya Umrah Mandiri Terbaru, Lebih Murah dari Paket Travel?
-
Resmi Turun, Berapa Rincian Biaya dan Kuota Haji 2026?
-
Kuota Haji Jadi Bancakan Travel Nakal? KPK Sita Uang Asing dari Penyelenggara
-
Kisah Unik Hijrah Ivan Gunawan: Dulu Kritik Pengajian Bikin Macet, Kini Akrab dengan Habib
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta