Ketua Panitia Pelaksana Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi se-Indonesia Melawan Radikalisme, Nyoman Gede Antaguna menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, untuk menyampaikan kegiatan aksi kebangsaan di Bali, akhir September 2017.
Antaguna di Denpasar, Sabtu (26/8/2017), mengatakan pihaknya menghadap Presiden Joko Widodo pada Jumat (25/6/2017) didampingi Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir dan bersama 20 perwakilan rektor dari beberapa wilayah Indonesia.
Ia mengatakan tujuan menghadap Presiden Joko Widodo untuk mengundang dan memastikan kehadiran presiden dalam aksi kebangsaan tersebut, yang akan dilaksanakan di Bali akhir September mendatang. Kegiatan "Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi se-Indonesia Melawan Radikalisme" akan dihadiri sedikitnya 4.500 rektor seluruh Indonesia.
"Saya mendampingi 20 perwakilan rektor dari beberapa wilayah Indonesia, untuk memastikan kehadiran Presiden RI dalam perhelatan akbar yang akan diselenggarakan di Bali. Acara itu dikemas dalam 'Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme'," ujarnya.
Menurut Ketua DPD KNPI Provinsi Bali yang juga akademisi Universitas Warmadewa Denpasar mengatakan, Presiden Joko Widodo menyatakan siap hadir bersama Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Menteri Agama pada aksi kebangsaan tersebut. Narasumber yang akan diundang adalah Kapolri, Kepala Badan Nasional Penanggulan Teroris dan Kepala Unit Kerja Pancasila (UKP) Yudi Latif.
Pada kesempatan tersebut, kata Antaguna, Presiden Joko Widodo meminta panitia dan perwakilan rektor tersebut agar menyiapkan acara tersebut dengan sebaik-baiknya.
Antaguna mengatakan pihaknya siap menyukseskan kegiatan tersebut, walau diakuinya menghadirkan seluruh rektor se-Indonesia memang bukanlah perkara gampang.
"Perlu perencanaan, pegorganisasian dan pelaksanaan sebaik-baiknya, sehingga acara tersebut dapat berjalan lancar dan sukses," ucapnya.
Baca Juga: Jokowi Akan Naik Kereta Pancasila Hasil Kolaborasi Para Seniman
Ia mengatakan aksi kebangsaan tersebut merupakan tindak lanjut dari "Focus Group Discussion (FGD)" puluhan rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yang dilaksanakan di Denpasar pada akhir Juli lalu. FGD itu membahas cara mengantisipasi fenomena radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Pelaksaan FGD hingga aksi kebangsaan para rektor tersebut sebagai respon atas kegelisahan mereka terhadap merebaknya paham radikalisme dan terorisme di Indonesia, yang akhir ini sebagai wacana, tetapi sudah taraf meresahkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua perguruan tinggi hendaknya berada dalam satu barisan kekuatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan melawan paham radikalisme dan terorisme.
Aksi kebangsaan itu sebagai bentuk kepedulian para rektor terhadap empat konsensus kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka