Suara.com - Sedikitnya 8.500 warga sipil tewas maupun dinyatakan hilang ketika menyeberangi laut tengah atau Mediterania, ketika gerombolan teroris ISIS menyeruak ke Suriah dan Irak.
Jumlah tersebut, seperti diberitakan The Guardian, Kamis (31/8/2017), merupakan perhitungan sejak bocah berusia 3 tahun asal Suriah, Aylan Kurdi, ditemukan tewas tergeletak di pantai Turki, tiga tahun silam.
Aylan Kurdi dan ribuan warga tersebutlah yang mengilhami novelis kenamaan Amerika Serikat berdarah Afghanistan, Khaled Hosseini, membuat animasi pendek mengenai para pengungsi yang diberi judul "Sea Prayer". Kisah animasi itu meraih penghargaan internasional.
Pengarang buku "The Kite Runner" tersebut mengakui, darahnya bergelegak, bulu kuduknya merinding, ketika kali pertama melihat foto seorang tentara Turki membopong mayat Aylan Kurdi yang terbawa ombak ke pingiran pantai.
"Saat melihat foto itu, cara berpikirku berubah. Terutama bagaimana manusia membesarkan anak-anak pada masa kekinian, saat perang melanda," tutur duta pengungsi PBB itu kepada The Guardian.
"Semua kehawatiran pribadi, kecemasan pribadi... Kami khawatir dan resah atas pertumbuhan dan kesejahteraan generasi muda. Karyaku itu, kupersembahkan untuk Aylan Kurdi di Surga, dan semua orang-orang yang berdoa di laut, saat mereka mencoba meraih perdamaian. Cinta dalam karyaku untuk mereka," tuturnya lagi.
Animasi cerita pendek Hosseini dibuat bekerjasama adengan UNHCR, dan dijadikan kisah realitas virtual oleh The Guardian, Kamis kemarin.
Dalam animasi tersebut, diceritakan impian Abdullah Kurdi—ayah Aylan—mengenai kehidupannya dan sang putra sebelum ia memutuskan mengarungi lautan demi keluar dari kancah peperangan biadab.
Baca Juga: Sapi Kurban Ngamuk, Acak-Acak Posko Pembagian Daging
Hosseini mengilustrasikan impian sang ayah mengenai kehidupannya dan Aylan di Suriah sebelum ISIS mengacau. Pada animasi itu, Abdullah digambarkan mengimpikan tinggal bersama istri dan Aylan di sebuah rumah pedesaan yang asri.
Sang ayah mengimpikan bersama Aylan mengembalakan domba-domba mereka di tanah lapang, sembari mengajari putra tersayangnya itu mengenai banyak hal. Kisah optimisme di tengah kekacauan Suriah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum