Suara.com - Salah satu Staf Kedutaan Besar RI (KBRI) di Damaskus, Abdul Kholik Zahron menceritakan pengalaman upaya mengevakuasi warga negara Indonesia di Suriah. Ia mengaku mengalami kesulitan saat upaya evakuasi dilakukan lantaran berada di daerah konflik seperti Deir Al-zur, Raqqa dan Sarmada.
Saat berupaya mengevakuasi WNI di salah satu daerah itu, mobil yang mereka kendarai sempat menjadi sasaran tembak oleh orang yang tidak dikenal.
"Kami disniper. Kaca mobil kami itu hancur dan nembus dari kaca kanan ke kaca kiri," kata Zahron di kantor Bareskrim Mabes Polri, di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).
Kata Zahron, perlindungan terhadap WNI termasuk para Tenaga Kerja Indonesia di negara konflik seperti Suriah harus diutamakan. Sebab itu, meski dengan kesulitan tinggi, upaya penyelamatan terhadap WNI tetap dilakukan.
Lebih lanjut, Zahron juga ceritakan pengalaman mereka mengevakuasi seorang WNI dengan Helikopter atas kerjasama pemerintah setempat. Kata dia, saat itu ada seorang TKW yang bekerja di Deir Al-zur. Meskipun daerah tersebut masih dikuasai oleh pemerintah, namun daerah sekitar sudah diduduki kelom teroris ISIS.
Sebab itu, evakuasi tidak mungkin dilakukan melalui jalur darat, tapi harus melalui jalur udara.
"Kami minta bantuan Pemerintah (setempat). Pakai helikopter TKW itu diterbangkan ke Damaskus," tutur Zahron.
Kata dia, kesulitan pengevakuasian WNI tersebut terjadi antara tahun 2013 hingga 2014 yang lalu. Namun untuk saat ini, kesulitan itu sudah berangsur membaik.
"Situasi sekarang sudah lumayan (aman) karena wilayahnya banyak yang sudah dikuasai pemerintah. Evakuasi lebih mudah kalau dilakukan di daerah yang dikuasai pemerintah," kata Zahron.
Baca Juga: Sindikat Pedagang Anak Indonesia ke Suriah Terbongkar
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak