Suara.com - Manusia di Planet Bumi membutuhkan sedikitnya satu tahun untuk pergi bertamansya ke Planet Mars. Namun, Tiongkok menjanjikan manusia bisa mencapai planet itu hanya dalam waktu 7 jam dari bandaranya.
Namun, seperti diberitakan The Guardian, Kamis (7/9/2017), pemangkasan waktu jarak tempuh tersebut bukan lantaran Tiongkok berencana membuat pesawat ulang-alik berkecepatan cahaya, melainkan membikin replika Planet Mars.
Tiongkok sudah menyiapkan dana 400 miliar Yuan atau setara Rp816 miliar untuk membuat dua replika Planet Mars.
Nantinya, replika planet tersebut akan ditempatkan di Provinsi Qinghai di wilayah Mongolia dan daerah otonom Tibet, tak jauh dari batas timur Tembok Besar Tiongkok yang legendaris.
Liu Xiaoqun, ahli eksplorasi luar angkasa dari Chinese Academy of Sciences yang menjadi kepala proyek tersebut, menolak membeberkan rencananya kepada The Guardian.
"Liu Xiaoqun tidak berada di Beijing dan dia tak mau menerima wawancara apa pun," kata Huang Jingyi, juru bicara akademi tersebut.
Zhang Biao, Wakil Wali Kota Delingha, daerah yang sangat dekat dengan lokasi proyek tersebut menyebutkan, ambisi pembuatan replika Planet Mars itu akan mendongkrak naik perekonomian wilayahnya.
"Tak hanya itu, pembangunan Planet Mars di daerah kami memiliki posisi penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan Tiongkok dan berimbas positif terhadap ekologi," terangnya.
Tiongkok kekinian tengah berjuang untuk bertransformasi sebagai negari adidaya dalam penguasaan ilmu pengetahuan serta eksplorasi luar angkasa.
Baca Juga: Warga Dukung FPI Jihad ke Myanmar
Ambisi menjadi negara superpower dalam sains tersebut, diwujudkan dalam beragam proyek prestisius sejak Xi Jinping menjadi Presiden Tiongkok pada tahun 2012.
Beijing berambisi memunyai stasiun luar angkasa yang permanen pada tahun 2022. Mereka juga berambisi mengirim astronot untuk melakukan penyelidikan di Planet Mars pada tahun 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri