Driver Grab Bike [suara.com/M. Fauzi Daulay]
Kelakuan bejat driver Grab Bike bernama Chairulloh (37) terhadap penumpang, DS (17), dikecam rekan-rekan sesama driver. Sebagian meminta polisi menghukum seberat-beratnya.
"Ya jelas kami sangat menyesalkan atas insiden tersebut karena mencoreng nama baik atribut Grab itu sendiri," kata driver yang ditemui Suara.com di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Jumat (8/9/2017).
Menurut dia sebagai penyedia layanan transportasi seharusnya driver menempatkan penumpang sebagai raja.
"Seharusnya mah menjadi pembantu masyarakat dalam artian membantu dalam transportasi , bukan malah merugikan customer itu sendiri," kata dia.
Sejumlah driver Grab Bike yang ditemui Suara.com berharap jangan ada lagi driver cabul agar perusahaan tetap memiliki citra positif.
"Iya saya berharap jangan sampai terulang lagi karena ini menyangkut nama baik perusahaan juga," kata dia. "Pesan saya tetap santun, sopan, dan salam satu aspal."
Driver Gojek Indonesia yang merupakan kompetitor Grab Bike ikut bersuara atas kasus pelecehan seksual tersebut.
Driver bernama Evanda Abdillah (21) menyayangkan kenapa driver bisa memiliki kelakuan seperti itu.
"Ya sayang sekali sih driver online melakukan hal seperti itu. Kita kan driver online sama sama nyari rezeki di jalan," kata Evanda.
Untuk sekarang, para driver belum merasakan ada dampak negatif dari kasus pelecehan seksual driver kepada penumpang.
"Ya kalau saya pribadi nggak merasa ada perubahan pendapatan kalau lagi narik, nggak tahu dah kalau rekan rekan driver Grab," tutur Evanda.
Evanda berharap pelaku pelecehan seksual diberikan ganjaran yang setimpal.
"ya harus diberikan sanksi yang setimpal, karena cukup merugikan untuk instansi dan para driver Grab," katanya. [M. Fauzi Daulay]
"Ya jelas kami sangat menyesalkan atas insiden tersebut karena mencoreng nama baik atribut Grab itu sendiri," kata driver yang ditemui Suara.com di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Jumat (8/9/2017).
Menurut dia sebagai penyedia layanan transportasi seharusnya driver menempatkan penumpang sebagai raja.
"Seharusnya mah menjadi pembantu masyarakat dalam artian membantu dalam transportasi , bukan malah merugikan customer itu sendiri," kata dia.
Sejumlah driver Grab Bike yang ditemui Suara.com berharap jangan ada lagi driver cabul agar perusahaan tetap memiliki citra positif.
"Iya saya berharap jangan sampai terulang lagi karena ini menyangkut nama baik perusahaan juga," kata dia. "Pesan saya tetap santun, sopan, dan salam satu aspal."
Driver Gojek Indonesia yang merupakan kompetitor Grab Bike ikut bersuara atas kasus pelecehan seksual tersebut.
Driver bernama Evanda Abdillah (21) menyayangkan kenapa driver bisa memiliki kelakuan seperti itu.
"Ya sayang sekali sih driver online melakukan hal seperti itu. Kita kan driver online sama sama nyari rezeki di jalan," kata Evanda.
Untuk sekarang, para driver belum merasakan ada dampak negatif dari kasus pelecehan seksual driver kepada penumpang.
"Ya kalau saya pribadi nggak merasa ada perubahan pendapatan kalau lagi narik, nggak tahu dah kalau rekan rekan driver Grab," tutur Evanda.
Evanda berharap pelaku pelecehan seksual diberikan ganjaran yang setimpal.
"ya harus diberikan sanksi yang setimpal, karena cukup merugikan untuk instansi dan para driver Grab," katanya. [M. Fauzi Daulay]
Komentar
Berita Terkait
-
Darurat Kekerasan Seksual Anak: Saat Ayah dan Kakek Jadi Predator, Negara Malah Pangkas Anggaran
-
7 Fakta Kasus Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama: Perkosa Korban Usai Dibius hingga Mau Bunuh Diri
-
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan Diduga Kelainan Seksual
-
Anggota Polres Kaimana Diduga Rudapaksa 2 Anak Bawah Umur, Polda Papua Turun Tangan
-
Polda Metro Periksa 10 Saksi Kasus Penggelapan Mobil Mewah Milik Tersangka Pembunuhan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir