Suara.com - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum bisa kembali bekerja dalam waktu dekat. Ini dikarenakan ia masih harus menjalani perawatan dan melalui serangkaian operasi lanjutan untuk menyembuhkan matanya yang rusak akibat siraman air keras.
"Pertumbuhan jaringan yang ditempel harus diamati, setelah itu barulah akan dilakukan operasi tahap kedua," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di gedung KPK, Selasa (12/9/2017) malam.
Pada pertengahan Agustus 2017, Novel menjalani operasi mata kiri, yang mengalami kerusakan lebih parah dari mata kanannya. Operasi berjalan lancar, dan kini Novel menjalani perawatan sebelum dilakukan operasi tahap kedua.
Febri mengatakan, operasi tahap kedua ini baru akan dilakukan dua bulan lagi. Selama menjalani perawatan, Novel tinggal di sebuah lokasi rahasia di pusat kota Negeri Singa tersebut.
"Kita berharap operasi tahap kedua berhasil, sehingga organ mata Novel bisa semakin pulih hari per hari," katanya.
Febri mengatakan KPK belum bisa memastikan kapan Kepala Satuan Tugas Penyidikan kasus korupsi E-KTP itu bakal kembali berkantor ke markas antirasuah. Sejak diserang air keras, terhitung Novel sudah lima bulan tak bekerja.
"Ada saran dokter pemeriksaan rutin. Kalau harus balik ke Indonesia kebutuhan pemeriksaan rutin tentu biaya akan besar dan ada resiko proses pengobatan mata," imbuhnya.
Namun, Febri mengatakan, setelah melakukan operasi kondisi mata Novel semakin membaik. Setelah tindakan operasi pertengahan bulan lalu, mata kanannya mengalami pertumbuhan lapisan luar yang sudah hampir menyeluruh.
"Mata kanan ada kabar baik. Pertumbuhan lapisan luar sudah seluruh terjadi sehingga treatmen yang dilakukan relatif fokus pengobatan mata kiri," katanya.
Hingga saat ini, mata kiri Novel yang paling riskan. Novel masih belum bisa melihat dengan mata kirinya secara maksimal. Dokter pun harus memantau pertumbuhan jaringan gusi yang ditempel saat operasi lalu.
"Dokter harus terus memastikan, melakukan pengecekan apakah jaringan yang ditempel mata kiri kemudian sudah sesuai dan tumbuh mengantikan fungsi organ atau bagian yang ada di mata," kata Febri.
Novel menjalani perawatan di Singapura, sejak diserang oleh orang tak dikenal dengan air keras pada 11 April 2017. Penyidik senior itu mengalami kerusakan mata yang serius.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Survei RPI: Publik Setuju Polri Tetapkan Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi