Suara.com - Kebohongan dan kekejian. Itulah dua hal dari sekelumit kehidupan berat yang dirasakan para mantan relawan ISIS asal Indonesia saat berada di Suriah.
Mereka pun bersyukur bisa kabur dari cengkeraman kelompok militan tersebut dan kembali ke Tanah Air dengan selamat pada 12 Agustus lalu.
Total ada 18 Warga Negara Indonesia (WNI) yang kabur dan kembali ke Indonesia dengan didampingi tim dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Berangkat pada 11 Agustus dari Bandara Internasional Erbil, wilayah Kurdistan di Irak, para deportan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banteng, pada keesokan harinya.
Belasan WNI itu tiba pada pukul 15.45 WIB di Terminal 2 Bandara Soetta dengan menumpang pesawat Qatar Airways nomor penerbangan QR 956.
Kisah pilu tentang kehidupan selama bergabung dengan ISIS pun tak canggung mereka ceritakan dalam video yang diunggah BNPT, Senin (11/9/2017) lalu.
Heru misalnya, menceritakan pengalaman pahitnya melihat kekejian ISIS. Dengan mata kepalanya sendiri, dia melihat tubuh orang yang sudah tak bernyawa masih tetap dipermainkan.
"Mereka kasar. Kepala orang yang dieksekusi dibuat mainan sama anak-anak, ditendang-tendang. Orang dah mati digituin. Saya lihatnya mual," ujar lelaki kelahiran Jakarta, 12 Juli 1962, yang memiliki nama lengkap Heru Kurnia.
Kisah pilu yang tidak jauh berbeda juga diceritakan Syarafina Naila. Perempuan berhijab ini mengaku kaget saat bergabung ke asrama perempuan ISIS.
Baca Juga: Van der Mark: Tidak Ada yang Bisa Gantikan Rossi
"Aku tidak nyangka pas masuk ke Suriah. Pas di Suriah, sampai di asrama perempuan, kelakuannya bisa dibilang lebih parah dari binatang," ujarnya.
Lain halnya dengan pengalaman yang dialami Mohammad Raihan Rafisanjani. Pemuda berusia 18 tahun itu menceritakan kehidupannya yang terus-menerus dihantui ketakutan akan gempuran dari bom-bom yang dijatuhkan jet tempur pihak lawan.
"Kehidupan di sana tidak kondusif. Kadang, mungkin hari ini ga ada pesawat, tapi besoknya ada. Atau paginya tidak ada pesawat, sorenya ada terus di bom. Nggak bisa hidup aman seperti yang mereka janjikan," ujarnya.
"ISIS itu pembohong. Jangan percaya sama media mereka. Semoga ISIS tidak ada lagi. Islam itu harusnya damai. Jangan asal membunuh. Sesama Islam mereka bunuh. Tidak tahu siapa lawannya dibunuh. Selain mereka bukan Islam pokoknya," lanjut Raihan.
Foto: Mohammad Raihan Rafisanjani, eks relawan ISIS asal Indonesia yang berhasil kabur dari Suriah. [YouTube@BNPT]
Berita Terkait
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Harapan Kecil untuk Tetap Hidup dalam Novel As Long as the Lemon Trees Grow
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU