- Negara menunjukkan komitmennya untuk merangkul kembali mereka yang pernah tersesat seperti Abu Rusydan, mantan Amir Jemaah Islamiyah (JI).
- Kunjungan Eddy Hartono merupakan tindak lanjut dari ikrar kembalinya eks anggota JI ke NKRI yang dijadwalkan pada Desember 2024.
- Abu Rusydan tetap komitmen bahwa JI sudah dibubarkan dan kembali kepada NKRI.
Suara.com - Sebuah langkah signifikan dalam program deradikalisasi terus digaungkan.
Negara, melalui kolaborasi erat antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus 88 Antiteror Polri, serta Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pemasyarakatan) Kementerian Hukum dan HAM, menunjukkan komitmennya untuk merangkul kembali mereka yang pernah tersesat, termasuk sosok penting seperti Abu Rusydan, mantan Amir Jemaah Islamiyah (JI).
Kehadiran Kepala BNPT, Eddy Hartono, di Lapas Kelas I Semarang pada Kamis (2/10) bukan tanpa tujuan.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari ikrar kembalinya eks anggota JI ke NKRI yang dijadwalkan pada Desember 2024.
Pusat perhatian kali ini tertuju pada Abu Rusydan, salah satu nama besar di lingkaran JI yang kini menjalani masa hukuman.
“Kami berkunjung ke Abu Rusydan, salah satu Amir JI yang masih menjalani masa hukuman di Lapas Kelas I Semarang. Tujuan kami adalah komitmen bahwa negara hadir untuk melakukan pembinaan, meliputi wawasan kebangsaan, keagamaan, dan kewirausahaan,” tegas Eddy Hartono, menggarisbawahi upaya konkret negara dalam meredam radikalisme.
Perjalanan Abu Rusydan dari pucuk pimpinan organisasi terlarang hingga menunjukkan kesadaran kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi menjadi sorotan utama.
Ditjen Pemasyarakatan, yang diwakili oleh Chandran Lestyono, memberikan kabar baik mengenai progres deradikalisasi Abu Rusydan.
“Alhamdulillah, Abu Rusydan tetap komitmen bahwa JI sudah dibubarkan dan kembali kepada NKRI. Selama di Lapas, ia berkelakuan baik dan menunjukkan itikad baik,” ujar Chandran.
Baca Juga: Stabilitas Bisa Gonjang-ganjing, Kepala BNPT: Negara Wajib Cegah Paham Terorisme
Chandran menambahkan bahwa kondisi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang tak henti memonitor dan melakukan pembinaan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Progresnya sangat baik. BNPT konsisten memonitor, tim lapas juga terus melakukan pembinaan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Semarang, Fonika Affandi, juga menyampaikan apresiasi atas dukungan BNPT dalam program pembinaan narapidana terorisme (napiter) di lembaganya.
“Kami berterima kasih kepada BNPT. Pembinaan napiter tidak bisa dilakukan sendiri, harus bersama-sama. Dengan kolaborasi, kita harapkan mereka benar-benar kembali ke NKRI,” ungkap Fonika, menekankan pentingnya sinergi untuk keberhasilan program deradikalisasi.
Kisah Abu Rusydan menjadi cerminan nyata dari harapan dan upaya tanpa henti negara dalam memerangi terorisme tidak hanya dengan penindakan, tetapi juga dengan pembinaan dan perangkulan. Ini adalah bukti bahwa pintu kembali ke pangkuan NKRI selalu terbuka bagi mereka yang benar-benar ingin bertobat.
Berita Terkait
-
Bentuk Pasukan Khusus di Dunia Maya, Cara BNPT Mencegah Radikalisme di Era Tanpa Batas
-
Selain Kepala BNN, Prabowo Angkat Komjen Eddy Hartono Jadi Orang Nomor Satu BNPT
-
Tangkal Radikalisme dan Aksi Teroris di Daerah, BNPT Gandeng Mahasiswa, Gimana Caranya?
-
Stabilitas Bisa Gonjang-ganjing, Kepala BNPT: Negara Wajib Cegah Paham Terorisme
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi