Suara.com - Pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) terus diupayakan untuk mencapai target. Konstruksi seksi 2 fase I Ranca Kalong-Ciherang (6,35 km) kini sudah dalam penyelesaian tahap akhir.
Pada bagian lain, seksi 2 fase II Ciherang-Sumedang (10,70 km), progress konstruksinya telah di atas rencana, yaitu dengan realisasi 13 persen, dari rencana yang seharusnya, yaitu 11 persen.
Salah satu pekerjaan konstruksi pada seksi ini adalah membangun terowongan untuk menembus bukit di Desa Cilengser, dengan panjang mencapai 472 meter dan diameter 14 m, dimana saat ini sudah berhasil menembus 65 m.
Pada ruas ini juga dilakukan pembangunan Jembatan Cinampel, yang saat ini berada dalam tahap pengecoran pilar. Penyelesaian pembangunan dan pengoperasian seksi 2 tahap II diperkirakan pada 2019.
“Tol Cisumdawu merupakan salah satu proyek strategis nasional yang tengah kita lakukan percepatan penyelesaiannya, agar dapat beroperasi seluruhnya pada 2019. Dengan selesainya tol Cisumdawu, maka diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antar wilayah tengah dengan utara Jawa Barat, sehingga mengurangi biaya logistik dan meningkatkan produktivitas. Tol ini juga akan menghubungkan kawasan strategis nasional Cekungan Bandung dengan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati,” jelas Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, di Jakarta baru-baru ini.
Jalan tol ini juga akan mempersingkat waktu tempuh Bandung-Sumedang, yang merupakan kawasan konsentrasi pendidikan, sekaligus membagi beban lalu lintas di Jalan Cadas Pangeran yang selalu padat, dan akan terkoneksi dengan Tol Cikampek-Palimanan, yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa.
Pembangunan Tol Cisumdawu (61,1 km) membutuhkan biaya besar, yakni mencapai Rp 8,41 triliun, yang pengerjaannya dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Untuk meningkatkan kelayakan investasi di ruas jalan tol tersebut, pemerintah memberikan dukungan berupa pembiayaan dan konstruksi pada seksi 1 Cileunyi-Ranca Kalong (11,45 km) dan seksi 2 Ranca Kalong- Sumedang (17,05 km).
Untuk seksi 1, saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan, dimana progress tanah bebas kini sudah mencapai 37,43 persen, sementara pada seksi 3 hingga seksi 6 (32,6 km), yang menghubungkan Sumedang-Cimalaka-Legok-Ujungjaya-Dawuan, dan akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dibangun oleh BUJT, yakni PT. Citra Karya Jabar Tol.
Saat ini, keempat seksi tersebut masih dalam tahap pengadaan lahan, dimana pada seksi 3 Sumedang-Cimalak (3,75 km), proses pembebasan tanahnya sudah mencapai 98 persen. Pada seksi 4-6 masih dalam proses revisi penetapan lokasi dan persiapan dana talangan untuk pembebasan lahan oleh BUJT. Proses pengadaan lahan diperkirakan akan selesai April 2018.
Adapun komposisi saham PT. Citra Karya Jabar Tol, sebagai pemegang hak konsesi Tol Cisumdawu selama 40 tahun adalah PT. Citra Marga Nusaphala Persada (51 persen), PT. Waskita Karya (15 persen), PT. Pembangunan Perumahan (14 persen), PT. Brantas Abipraya (10 persen), dan PT. Jasa Sarana (10 persen).
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR dengan Suara.com)
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru