Suara.com - Tiga perempuan mantan karyawan Google yang tak disebutkan namanya, menuntut perusahaan produk internet tersebut ke pengadilan negara California, Amerika Serikat, Kamis (14/9/2017).
Ketiganya, seperti diberitakan Anadolu Agency, Jumat (15/9), mengajukan tuntutan atas tuduhan Google menerapkan prisip diskriminasi gender dalam sistem penggajian.
Sebab, mereka mengatakan perempuan pekerja Google digaji lebih rendah ketimbang rekan sekerjanya yang laki-laki. Padahal, beban kerja mereka sama.
Tuntutan hukum itu dilakukan di tengah Departemen Perburuhan AS menggelar investigasi mengenai diskriminasi gender dalam penggajian.
Dalam gugatannya, ketiga perempuan itu mengungkapkan manajemen Google sebenarnya mengetahui diskriminasi gender tersebut tapi belum berbuat apa pun untuk menyudahinya.
“Diskriminasi itu tidak hanya terjadi dalam sistem penggajian. Google juga seringkali menempatkan perempuan karyawannya pada posisi yang cenderung tidak atau susah mendapat promosi,” demikian keterangan dalam surat tuntutan tersebut.
Sementara dari penelusuran melalui Twitter, seorang penuntut diketahui bernama Kelly Ellis. Ia merupakan mantan staf bidang perangkat lunak Google.
“Harapan saya, melalui tuntutan hukum ini, tidak hanya memaksa Google, tapi juga perusahaan-perusahaan lain untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap perempuan,” tulis Kelly melalui akun Twitter.
Baca Juga: Kronologis Anggota Jakmania Dibacok-bacok, Tangan Kanan Putus
Google, perusahaan bagian dari korporasi Alphabet, beberapa waktu terakhir mendapat perhatian serius dari banyak pihak karena diduga melakukan diskriminasi berdasarkan gender terhadap karyawannya.
Sorotan negatif terhadap Google tersebut terjadi sejak Agustus 2017, persis ketika seorang karyawannya mengungkapkan sejumlah memo internal yang berisi peraturan diskriminatif. Karyawan itu langsung dipecat setelah memo-memo itu tersebat ke publik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!
-
Prabowo Pilih Habiskan Malam Tahun Baru Bersama Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Selatan
-
Jalur Emergency Disiapkan dari Malioboro hingga Titik Nol saat Malam Tahun Baru
-
Wajah Penuh Warna Monas Jelang Malam Tahun Baru 2026
-
Museum dan Rumah Singgah Marsinah Resmi Mulai Dibangun di Nganjuk