Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid [suara.com/Eva Aulia Rahmawati]
Baca 10 detik
Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengutuk pengedar pil paracetamol, caffeine, carisoprodol. Pil ini disinyalir menjadi pemicu kelainan kejiwaan pada pemakainya.
"Ini sangat pantas untuk kita kutuk. Karena Indonesia kan sudah darurat narkotika ya. Sekarang ada obat yang mematikan semacam ini kan," kata Hidayat di DPR, Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Ia meyakini penyebaran pil PCC tidak hanya di Kendari, Sulawesi Tenggara, melainkan merambah ke berbagai daerah lain.
Hidayat meminta kepada Badan Narkotika Nasional, Polri, dan pemerintah cepat bertindak menelusuri peredaran pil PCC dan menghukum pengedarnya.
"Jadi menurut saya ini harus jadi tantangan bagi BNN, kepolisian dan pemerintah untuk betul-betul hadir menyelamatkan generasi muda, anak remaja dari kejahatan mengerikan ini," tutur Hidayat.
Hidayat juga berharap aparat pemerintah aktif sosialisasi ke daerah-daerah agar anak-anak muda terhindar dari pil PCC.
"Penting bagi negara untuk hadir dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, untuk melakukan sebuah pendekatan kepada anak bangsa, untuk menjadi pengayom. Sehingga kalau mereka punya masalah, tidak rujukan kepada narkoba, pada obat, pada tawuran," kata Hidayat
Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Partaonan juga meminta pemangku kepentingan, seperti Dinas Kesehatan, BBPOM, Polri terlibat aktif dalam pengawasan peredaran pil PCC.
Kasus ini heboh di Kendari. Di daerah ini, menurut laporan BNN sudah ada 68 korban yang masuk rumah sakit.
"Ini sangat pantas untuk kita kutuk. Karena Indonesia kan sudah darurat narkotika ya. Sekarang ada obat yang mematikan semacam ini kan," kata Hidayat di DPR, Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Ia meyakini penyebaran pil PCC tidak hanya di Kendari, Sulawesi Tenggara, melainkan merambah ke berbagai daerah lain.
Hidayat meminta kepada Badan Narkotika Nasional, Polri, dan pemerintah cepat bertindak menelusuri peredaran pil PCC dan menghukum pengedarnya.
"Jadi menurut saya ini harus jadi tantangan bagi BNN, kepolisian dan pemerintah untuk betul-betul hadir menyelamatkan generasi muda, anak remaja dari kejahatan mengerikan ini," tutur Hidayat.
Hidayat juga berharap aparat pemerintah aktif sosialisasi ke daerah-daerah agar anak-anak muda terhindar dari pil PCC.
"Penting bagi negara untuk hadir dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, untuk melakukan sebuah pendekatan kepada anak bangsa, untuk menjadi pengayom. Sehingga kalau mereka punya masalah, tidak rujukan kepada narkoba, pada obat, pada tawuran," kata Hidayat
Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Partaonan juga meminta pemangku kepentingan, seperti Dinas Kesehatan, BBPOM, Polri terlibat aktif dalam pengawasan peredaran pil PCC.
Kasus ini heboh di Kendari. Di daerah ini, menurut laporan BNN sudah ada 68 korban yang masuk rumah sakit.
Tag
Komentar
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!