Suara.com - Aparat kepolisian di jajaran Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan penyelidikan dalam upaya deteksi dini peredaran pil Paracetamol Caffein Carisoprodol (PCC) yang dijuluki sebagai "pil zombie".
Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast kepada Antara di Kupang, Sabtu (16/9/2017) mengaku sudah menerjunkan personel kepolisian memyisir semua daerah di provinsi seribu nusa itu untuk meneliti kemungkinan beredarnya obat yang diduga memiliki unsur adiktif itu.
Pemantauan dan penyisiran itu, kata dia, akan terus dilakukan secara regular melibatkan seluruh elemen masyarakat dan lintas sektoral seperti Badan Narkotika Daerah, BPOM, dinas kesehatan dan sejumlah elemen lainnya.
"Ini untuk mendeteksi sedini mungkin bilamana ada peredaran obat yang mengandung PCC," katanya.
Selain itu aparat juga melakukan pembinaan, serta penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya obat itu. Dengan demikian diharap akan ada upaya dan gerakan bersama masyarakat memeranginya secara bersama.
Dalam konteks kerja sama sinergi, mantan Kapolres Manggarai Barat itu berharap kerja sama lain dari masyarakat dengan bantuan informasi dan laporan kepada aparat berwenang jika menemukan dan atau kasus yabg diduga memiliki kaitan dengan obat-obatan terlarang, termasuk di dalamnya PPC itu.
"Harapannya agar masyarakat turut membantu menginformasikan dan melaporkan ke aparat kepolisian terdekat apabila menjumpai kasus serupa, termasuk peredarannya," katanya.
Sebagai institusi yang memiliki tugas khusus penegakan hukum, kata dia, pelaksanaan pemantauan, deteksi dini dan penyelidikan terkait peredaran obat terlarang ini selalu dilakukan bukan karena telah terjadi kasus yang menimpa sejumlah pemuda di Kendari.
"Ini sudah menjadi tugas wajib dan karenanya selalu kami lakukan rutin," katanya.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTT Brigjen Pol M Nur melalui Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Enos Neparasi mengaku masih menanti hasil uji laboratorium narkotika BNN dan Pusat laboratorium Mabes Polri.
Meskipun begitu secara kelembagaan aksi sosialiasi bahaya narkoba dan obat-obatan terlarang terus dilakukan merangsak hingga ke sekolah-sekolah. "Bahkan dibentuk kelompok-kelompok pelajar dan mahasiswa sebagai bagian sosialiasi," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Narkotika Kota Kupang M Sidik terpisah menyampaikan masih melakukan koordinasi dengan sejumlah lembaga lintas sektor untuk melihat kondisi dan gejala serta penyebarannya di daerah.
Meskipun begitu tindakan preventif sebagai langkah antispatif terus dilakukan dan berlaku secara regular.
Dia mengaku pil PCC merupakan jenis baru yang hingga saat ini masih dalam pengujian di laboratorium untuk memastikan jenis dan kandungannya.
Sidik berharap kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, untuk bisa menjadi pendamping bagi diri sendiri untuk menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan. "Ini tanggung jawab bersama bebaskan generasi anak bangsa dari bahaya narkoba dan obat-obat terlarang lainnya," kata alumni Fakultas Hukum Universitas Katolik Widya Mandira Kupang itu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Hari Ini Bergerak Geruduk DPR, Demo Buruh KASBI Bakal Dijaga Ketat 1.464 Aparat
-
5 Fakta PNS Probolinggo Memperkosa Keponakan Hingga Korban Depresi
-
Inovasi AI yang Mendorong Kualitas Riset dan Akademik Indonesia
-
Terseret Kasus Ekspor CPO, Dua Raksasa Sawit Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil!
-
MBG ala Jusuf Hamka, Makan Gratis yang Bikin Anak-Anak SD Tambora Senyum Ceria
-
Gubernur Riau Diduga Pakai Uang Pemerasan untuk Jalan-Jalan ke Inggris dan Brasil
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik