Suara.com - Gerombolan orang yang tadi mengepung kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, dibubarkan paksa oleh anggota kepolisian, Senin (18/9/2017), dini hari.
Mereka dibubarkan pakai gas air mata dan tembakan dari water cannon. Massa kocar-kacir ke arah Salemba maupun ke arah Metropole.
Menurut pengamatan Suara.com, di depan YLBHI, sekarang terlihat batu-batu dan sampah bertebaran di atas jalan raya.
Saat ini, massa sebagian besar masih bertahan di sekitar gedung bioskop Metropole. Metropole terletak sekitar 80 meter dari YLBHI.
Dari lokasi tersebut, massa masih terlihat berusaha melempari polisi dengan batu. Sebagian lagi mengutuk polisi karena berkali-kali menembakkan gas air mata.
Polisi tetap bersiaga di depan YLBHI. Ada kemungkinan nanti giliran para aktivis yang tadi dikepung dievakuasi untuk meninggalkan gedung YLBHI.
Seperti saran polisi beberapa waktu yang lalu, aktivis dan peserta acara Asik-Asik Aksi: Darurat Demokrasi baru boleh meninggalkan YLBHI setelah massa pergi.
Polisi khawatir kalau aktivis tetap pergi melewati massa, bakal terjadi gesekan fisik.
Tadi, massa mengepung gedung YLBHI dan menuduh ada kegiatan komunis di sana. Karena massa makin banyak dan makin panas, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis sampai datang ke lokasi. Tapi, imbauan Kapolda agar massa jangan aksi seperti ini, tak didengarkan.
Penyanyi Melanie Subono menjadi salah satu tokoh yang dikepung gerombolan orang di kantor YLBHI.
Melanie merupakan salah satu penyanyi yang tadi mengisi acara bertema Asik-Asik Aksi #Daruratdemokrasi yang diselenggarakan di YLBHI.
Melalui akun Twitter dan Instagram, Melanie mengabarkan peristiwa menegangkan yang terjadi sejak kemarin malam.
"Gw terjebak disini dikata didepan KUMPUL KUMPUL ???" tulis Melanie.
Berita Terkait
-
SEVENTEEN Ajak Memaknai Cinta dan Bahagia dalam Lagu 'Candy'
-
Rocky Hybrid Catat 500 Pemesanan, Konsumen Baru Terima Unit November
-
Beda Gaji Bak Langit dan Bumi, Emil Audero Lebih Jago Dibanding Kiper Juventus
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Dumb oleh Doh Kyung Soo Feat. Penomeco: Pura-pura Kuat dalam Ketidakpastian
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO