Suara.com - Ahmad Zulkifli alias Zul, otak pembunuhan pasangan suami istri Zakaria Husni (58) dan Zakiya Masrur (53), ternyata memiliki catatan buruk selama menjadi karyawan di perusahaan garmen milik korban.
"Tersangka ini memang di dalam perusahaan ini sudah membuat masalah," kata pengacara keluarga korban, Jhony Mazmur W. Manurung kepada Suara.com, Rabu (20/9/2017).
Menurut Jhony, Zul sering mencuri uang di perusahaan dengan cara mengggelapkan bahan produksi.
"Kasarnya ngambil uang lah di dalam, modus mempermainkan bahan produksi, penjahit," tukasnya.
Jhony juga menyampaikan, Zul memengaruhi dua tersangka bernama Sutarto dan Engkos Kuswara agar berhenti bekerja dan meminta uang pesangon kepada pasutri tersebut.
Upaya provokasi itu dilakukan Zul saat perusahaan garmen milik korban dipindahkan dari kawasan Tangerang ke Pekalongan, Jawa Tengah.
"Nah yang dua lagi, kalau si Sutarto dipanas-panasi oleh Zul, perusahaan dipindahkan ke Pekalongan dari Tangerang, korban sampaikan ke para tersangka mau ikut pindah tidak ke sana?," kata dia
"Sementara si Zul ini tak mau ikut ke Pekalongan. Zul lantas mendatangi korban minta pesangon, sementara korban tak pernah menyatakan memecat,” terangnya lagi.
Baca Juga: Emak-Emak Marahi Polwan karena Diminta Mundur, Ternyata...
Pasutri itu tewas karena mengalami penganiayaan saat tiga mantan karyawan merampok rumah korban di Jalan Pengairan, nomor 21, RT 11, RW 6, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (10/9/2017) malam.
Setelah menggasak harta korban, kawanan perampok tersebut membuang jasad pasutri di ke sungai Klawing, Purbalingga, Jawa Tengah.
Ketiga perampok sadis itu ditangkap saat sedang karaoke di hotel kawasan Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (12/9/2017) malam. Zul, otak perampokan sadis ditembak mati karena mencoba melarikan diri ketika diajak untuk pengembangan kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri