Suara.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tengah diterpa skandal kekuasaan, setelah putranya yang bernama Paolo Duterte (42) diduga terlibat perdagangan narkotika.
Padahal, sang ayah, sejak kali pertama menjabat sebagai presiden sudah melakukan kampanye perang terhadap seluruh bandar narkotika yang hingga kekinian memakan korban jiwa ribuan orang.
Namun, seperti dilansir Agence France-Presse, Kamis (21/9/2017), Presiden Duterte menegaskan tak bakal pandang bulu dalam memberantas bandar narkotika.
“Kalau memang putraku itu terlibat peredaran narkoba, bunuh saja dia. Itu supaya tak lagi ada pembicaraan negatif mengenai hal ini di kalangan warga,” tegas Duterte di istana kepresidenan.
Sang putra, Paolo, kekinian menjabat sebagai Wakil Wali Kota Davao. Ia sudah dipanggil dewan senat Filipina untuk dimintakan keterangan mengenai rumor tersebut.
Paolo disebut sebagai anggota Triad, kelompok gangster terkenal kejam di Tiongkok. Paolo ditugaskan organisasinya untuk menyelundupkan sabu ke Filipina.
Duterte mengungkapkan, dirinya sudah menyampaikan kepada Paolo bahwa dia tak bakal menolong sang putra kalau benar terlibat narkoba.
”Aku sudah bilang kepada Pulong (bahasa Tagalog untuk Paolo), ’aku sudah memberikan perintah kepada polisi untuk menembakmu kalau kamu tertangkap karena terlibat bandar narkoba’. Aku juga bilang kepadanya akan membela polisi yang menembaknya,” tandas Duterte.
Untuk diketahui, sejak kampanye perang terhadap bandar narkoba digaungkan Duterte, sedikitnya 3.800 orang dinyatakan tewas dalam penggerebekan.
Baca Juga: Diciduk, Suami Istri 4 Tahun Menodai Bocah SMP
Sementara rumor mengenai keterlibatan Paolo dengan jaringan peredaran narkotika, kali pertama diutarakan staf kantor bea cukai Filipina.
Pegawai itu mengatakan, Paolo terlibat dalam penyelundupan narkotika dari Tiongkok bersama adik iparnya bernama Manases Carpio.
Sabu yang berhasil diselundupkan oleh putra dan menantu Duterte itu bernilai USD125 juta. Namun, ketika rumor itu semakin berkembang, pegawai bea cukai itu menarik seluruh keterangannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO