Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani meminta Presiden Joko Widodo untuk mengklarifikasi isu adanya sebuah institusi negara yang menyelundupkan 5.000 buah senjata. Untuk memuluskan aksi tersebut, nama Jokowi dicatut oleh institusi tersebut.
"Tiap-tiap presiden yang mengklarifikasikan, karena presiden itu kan penanggung jawab tertinggi," kata Asrul di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/9/2017).
Namun, kemudian Politikus Partai Persatuan Pembanguan tersebut mengatakan penyampaian klarifikasi tersebut bisa dilakukan oleh pihak lain selain presiden. Asalkan orang tersebut sudah ditunjuk oleh presiden untuk mengklarifikasikannya kepada publik.
"Terserah presiden, apakah presiden bilang? Ya yang mengklarifikasi biar Pak Wapres atau Pak Menkopolhukam itu kan keputusan presiden," katanya.
Sekjen PPP mengatakan sebelum itu dilakukan oleh Presiden, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo harus melaporkannya terlebih dahulu kepada Presiden terkait isu tersebut. Hal itu bertujuan agar tidak ada persepsi negatif di masyarakat soal hubungan antar lembaga pemerintah.
"Saya kira begini lah, karena itu sudah disampaikan ke publik, maka kemudian panglima tentu menyampaikan ke atasan, atasan beliau kan presiden, sampaikan kepada presiden dan kemudian direkam oleh presiden. Daripada kemudian itu menjadi seolah-olah antar sektoral di pemerintahan itu tidak kompak gitu loh," kata Asrul.
Sebelumnya Gatot Nurmantyo menyampaikan soal 5.000 senjata tersebut dalam acara internal silaturahmi TNI dengan Purnawirawan TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017). Dalam acara tersebut hadir Menkopolhukam Wiranto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy