Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang menilai panitia khusus hak angket terhadap KPK tidak efisien. Sebab, sudah ada Komisi III DPR yang juga berwenang untuk mengevaluasi kinerja KPK.
"Kenapa kita gagal memberantas korupsi, karena tidak memberantas korupsi secara efisien. Jadi tumpah tindih," kata Saut di Pengadilan Negri Jakarta Selatan, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2017). Pernyataan Saut menyusul DPR memperpanjang masa kerja pansus angket terhadap KPK.
Saut mengatakan biaya untuk menunjang kerja pansus KPK tidak murah. Saut kemudian membandingkannya dengan masih begitu banyak warga miskin di negeri ini.
"Dari dua ratus juta lebih warga Indonesia, itu 30 juta miskin banget. Mau diapain itu? Sekarang ngeluarin uang kayak gitu," tutur Saut.
Saut menegaskan tak bermaksud untuk menyebut keberadaan pansus tak berguna.
"Saya tidak mengatakan itu sia-sia, tapi saya menyatakan marilah kita efisien dan efektif. Efisien itu sudah di Komisi III. Silakan telanjangi KPK di Komisi III dan sudah cukup," Saut menambahkan.
Menurut Saut ini soal penghematan anggaran negara dan demi kesejahteraan rakyat. Selain itu, gonjang-ganjing isu perseteruan antara KPK dan DPR juga akan menjadi penilaian masyarakat internasional terhadap Indonesia.
"Kan orang luar lihat kita ini gonjang ganjing terus bahas korupsi. Saya salah ngomong saja itu kena komisi etik. Itu artinya mari kita check and balance tapi jangan lupa efisiensi dan efektifnya ada," kata Saut.
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres