Suara.com - Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai prihatin dengan Ketua DPD Golkar Kalimantan Timur yang juga Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari karena ditangkap KPK terkait kasus dugaan gratifikasi izin tambang dan kebun.
"Saya ketua bidang polhukam, harus jujur, saya prihatin, kecewa dan sedih," kata dia di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Kasus tersebut menambah daftar panjang kepala daerah dari Partai Golkar yang terjerat kasus korupsi.
Ditambah lagi, saat ini Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto juga terjerat kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Yorrys khawatir kejadian demi kejadian itu semakin menurunkan elektabilitas partai berlambang pohon beringin.
Kasus Rita terjadi di tengah persiapan Golkar menghadapi agenda pilkada tahun 2018 dan pemilu 2019. Di pemilu tahun 2019, Golkar sudah deklarasi untuk mengusung kembali Joko Widodo.
"Persoalan hukum yang terjadi ini, kita tidak boleh menyalahkan proses hukum. Tapi bagaimana kita konsolidasi untuk mengembalikan partai ini," kata dia.
Setelah ini, Yorrys menegaskan pentingnya konsolidisasi di tingkat daerah dan pusat.
"Karena kalau kita biarkan terus menerus, maka tidak mustahil Golkar bahwa menjadi enemi publik. Apalagi ini ada proses pilkada yang berlangsung," kata dia.
Berita Terkait
-
Kasus Eks Bupati Kukar; KPK Geledah Rumah Robert Bonosusatya, Sita Dokumen Hingga Mata Uang Asing
-
Kasus TPPU Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Pengusaha Robert Bonosusatya
-
Korek Saksi Penting, KPK Usut Aliran Suap Eks Bupati Kukar Rita Widyasari dari Perusahaan Tambang
-
Karena Mau Umrah, Ahmad Ali Pilih Percepat Diperiksa KPK Terkait Kasus Rita Widyasari
-
Penampakan 11 Mobil Mewah Sitaan KPK di Rumah Ketum Pemuda Pancasila Japto
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?