Suara.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan ingin kembali beraktifitas sebagai penyidik KPK. Novel, kata Dahnil, juga rindu menangkap para koruptor.
"Yang dipikirkan sekarang bagaimana dia bisa kembali bekerja dan kembali OTT dan dia rindu tangkapi koruptor-koruptor," ujar Dahnil di Gedung dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Tak hanya itu, Dahnil juga menyebut sudah sejak lama Novel ingin kembali bekerja sebagai penyidik ditambah ada isu dugaan KPK tengah diadu domba oleh sejumlah pihak. Tapi keluarga melarang, lantaran Novel masih dalam proses pengobatan.
"Nah Mas Novel memang sudah nggak sabar ingin kembali ditambah lagi situasi KPK sedang begini. (Kata Novel), kalau bisa saya berobat jalan pulang balik nggak perlu tinggal di Singapura, saya ingin kerja segera. Tapi memang sebagian besar keluarga dan teman-teman melarang dia harus fokus pada proses pengobatan," kata dia.
Lebih lanjut, Dahnil juga mengapresiasi kebesaran hati Novel yang tidak lagi memikirkan kasus penyerangan terhadap dirinya.
"Saya cuma prihatin ya, saya sebagai anak bangsa, ada anak bangsa yang mempertarukan nyawanya untuk "jihad" anti korupsi tapi diabaikan oleh negara keadilan hukum buat dirinya," kata Dahnil.
"Tapi kebesaran hati Novel kalau saya bicara itu, bahkan Novel, nggak pernah lagi bicara tentang kasusnya gimana, karena kasus Novel, di kepala Novel pasti nggak dituntaskan, dia sudah sabar dan tawakal saja. Yang dia pikirkan gimana caranya dia bisa kembali kerja dan bisa kembali OTT dan tangkap (koruptor)," tandasnya.
Novel menjalani perawatan di Singapura, sejak diserang oleh orang tak dikenal dengan air keras, 11 April 2017. Penyidik senior itu mengalami kerusakan mata yang serius.
Baca Juga: Ketum Pemuda Muhammadiyah Ungkap Kondisi Terbaru Mata Novel
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD