Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais mengklarifikasi pencatutan namanya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan yang melibatkan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, di Jakarta, Jumat (2/6).
Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais orasi di tengah demonstrasi yang berlangsung di depan gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2017).
Dalam orasi, Amien mengatakan pemerintah sekarang seakan-akan memberi ruang agar PKI bangkit kembali.
"Andai saja waktu itu PKI menang saudara-saudaraku mungkin umat Islam sudah tidak ada hari ini. Nah masalahnya, pemerintah saat ini seperti memberi angin kuat supaya PKI bisa bangkit lagi, ini harus kita tolak 100 persen," kata Amien Rais.
Tetapi dia mengapresiasi Polri yang berani membubarkan acara yang berlangsung di YLBHI, beberapa waktu yang lalu. Dia juga mengapresiasi langkah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo seluruh jajaran TNI untuk menonton film G30S/PKI bersama masyarakat.
"Kepada teman-teman Polri memberikan apresiasi kemarin di Lembaga Bantuan Hukum ada seminar kebangkitan komunisme alhamdulillah dibubarkan oleh polri kita, hidup Polri," ujar Amien.
"Bayangkan saudara-saudara ku kalau umat Islam ditambah kaum nasionalis yang cinta tanah air yang tidak suka dijajah asing ditambah polri sama TNI saya kira tidak ada secuil pun PKI bisa bangkit kembali," Amien menambahkan.
Amien juga mengingatkan kepada Presiden Joko Widodo untuk bersikap adil kepada umat Islam.
"Untuk itu tugas kita mengingatkan Pak Jokowi supaya adil, umat Islam jangan di diskriminalisasi jangan. Non muslim melakukan kesalahan dilindungi, kalau umat Islam sedikit saja kesalahan langsung ditangkap ditahan sampai berhari-hari," ujar Amien.
Amien juga berpesan kepada anggota DPR agar tidak mengesahkan Perppu Ormas.
"Oleh karena itu pesan saya untuk teman-teman DPR jangan sampai perppu disahkan. Dan kepada Pak Jokowi anda telah terpilih, meskipun saya itu tidak memilih Pak Jokowi, tetapi kita punya amanat anda lurah Indonesia berbuatlah adil kepada rakyatnya. Jadi, ingat PKI tidak boleh sedikitpun dikasih angin," kata dia. [Andrea Prayoga/M. Fauzi Daulay]
Dalam orasi, Amien mengatakan pemerintah sekarang seakan-akan memberi ruang agar PKI bangkit kembali.
"Andai saja waktu itu PKI menang saudara-saudaraku mungkin umat Islam sudah tidak ada hari ini. Nah masalahnya, pemerintah saat ini seperti memberi angin kuat supaya PKI bisa bangkit lagi, ini harus kita tolak 100 persen," kata Amien Rais.
Tetapi dia mengapresiasi Polri yang berani membubarkan acara yang berlangsung di YLBHI, beberapa waktu yang lalu. Dia juga mengapresiasi langkah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo seluruh jajaran TNI untuk menonton film G30S/PKI bersama masyarakat.
"Kepada teman-teman Polri memberikan apresiasi kemarin di Lembaga Bantuan Hukum ada seminar kebangkitan komunisme alhamdulillah dibubarkan oleh polri kita, hidup Polri," ujar Amien.
"Bayangkan saudara-saudara ku kalau umat Islam ditambah kaum nasionalis yang cinta tanah air yang tidak suka dijajah asing ditambah polri sama TNI saya kira tidak ada secuil pun PKI bisa bangkit kembali," Amien menambahkan.
Amien juga mengingatkan kepada Presiden Joko Widodo untuk bersikap adil kepada umat Islam.
"Untuk itu tugas kita mengingatkan Pak Jokowi supaya adil, umat Islam jangan di diskriminalisasi jangan. Non muslim melakukan kesalahan dilindungi, kalau umat Islam sedikit saja kesalahan langsung ditangkap ditahan sampai berhari-hari," ujar Amien.
Amien juga berpesan kepada anggota DPR agar tidak mengesahkan Perppu Ormas.
"Oleh karena itu pesan saya untuk teman-teman DPR jangan sampai perppu disahkan. Dan kepada Pak Jokowi anda telah terpilih, meskipun saya itu tidak memilih Pak Jokowi, tetapi kita punya amanat anda lurah Indonesia berbuatlah adil kepada rakyatnya. Jadi, ingat PKI tidak boleh sedikitpun dikasih angin," kata dia. [Andrea Prayoga/M. Fauzi Daulay]
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Sedang Gempar, Amien Rais Kritik Jokowi dan Luhut soal 'Proyek Busuk Whoosh'
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
-
Geger Proyek 'Busuk' Whoosh, Amien Rais Semprot Jokowi dan Luhut: Aneh Sekali
-
Potret Presiden Prabowo Pimpin Langsung Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum