Suara.com - Ratusan perempuan dan aktivis di Buenos Aires, Argentina, menggelar aksi protes dan menuntut dekriminalisasi aborsi.
Aksi yang diinisiasi sejumlah organisasi massa pada Jumat (29/9) pekan lalu tersebut, dipicu banyaknya kaum perempuan yang didakwa melakukan aksi kriminal ketika aborsi. Alhasil, banyak korban pemerkosaan yang justru dipenjara karena melakukan aborsi.
"Selain itu, peraturan kriminalisasi aborsi juga membuat perempuan harus diam-diam melakukan aborsi di klinik yang sebenarnya tidak aman dan membahayakan. Seharusnya, perempuan bisa aborsi secara legal di rumah-rumah sakit," tukas seorang aktivis seperti dilansir Telesurtv.com.
Sejumlah perwakilan aksi itu berhasil memaksa anggota parlemen nasional Argentina untuk melakukan debat terbuka mengenai dekriminalisasi aborsi.
Dalam debat terbuka yang disiarkan stasiun televisi, para aktivis menegaskan aborsi adalah hak perempuan, terutama bagi korban pemerkosaan atau kehamilan yang membahayakan sang ibu.
Protes dan tuntutan serupa sebenarnya diutarakan kaum perempuan di kawasan Amerika Latin. Sebab, di kawasan itu, perempuan yang melakukan aborsi masih distigma.
Sehari sebelum aksi di Argentina, Kamis (28/9), kelompok-kelompok pemantau HAM berkumpul di Sao Paulo, Brasil, untuk mengampanyekan hak aborsi kaum perempuan.
Desakan kelompok-kelompok tersebut membuat parlemen Brasil mengagendakan revisi undang-undang kriminalisasi aborsi.
Baca Juga: Referendum, 90 Persen Rakyat Bercelona Pilih Merdeka dari Spanyol
Brasil akan mengakomodasi keinginan kelompok itu agar kaum perempuan korban pemerkosaan berhak melakukan aborsi.
Berita Terkait
-
Xavi: Aku Tak Bisa Bayangkan Piala Dunia Tanpa Lionel Messi
-
Video Unik, Anjing Diwawancarai Usai Merecoki Laga Liga Argentina
-
Tevez Keluarkan Pernyataan yang Picu Amarah Publik Tiongkok
-
Kejam! Balita Ini Dipaksa Orang Tuanya Merokok dan Minum Bir
-
Berikut Hasil dan Klasemen Kualifikasi PD 2018 zona CONMEBOL
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO