Suara.com - Dalam kunjungan kerjanya ke Bendungan Karian, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Presiden Joko Widodo menargetkan pembangunan bendungan multifungsi yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selesai pada 2019. Selain Karian, Kementerian PUPR, melalui Ditjen Sumber Daya Air juga tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sindang Heula, di Kabupaten Serang, untuk mendukung Provinsi Banten sebagai lumbung pangan nasional. Bendungan ini ditargetkan selesai 2018.
Kedua bendungan tersebut merupakan proyek strategis nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Bendungan Sindang Heula dibangun untuk menampung aliran Sungai Cibanten, dengan volume tampungan total sebesar 9,26 juta meter kubik, dengan luas genangan 128,50 ha.
"Di Banten, kami sedang membangun dua bendungan. Selain Bendungan Karian, kami juga membangun Bendungan Sindang Heula, yang ukurannya lebih kecil dan ditargetkan selesai pada 2018. Bendungan ini akan mengairi daerah irigasi seluas 1.000 ha," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, di Banten, Rabu (4/9/2017).
Sementara itu, Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Ni Made Sumiarsih, menyebutkan bahwa selain irigasi, bendungan Sindang Heula menjadi salah satu sumber air baku dengan debit 0,8 m3/detik bagi Kota Serang dan Kabupaten Serang, serta sebagai sarana pengendalian banjir wilayah tersebut sebesar 900 m3.
Bendungan Sindang Heula mulai dibangun sejak November 2015, dengan anggaran sebesar Rp 427 miliar. Saat ini, kemajuan konstruksinya sudah mencapai 44 persen.
Tahun ini, Kementerian PUPR juga menargetkan akan menyelesaikan rehabilitasi saluran primer pada Daerah Irigasi Cidurian sepanjang 11 km, yang mengairi 1.735 ha lahan pertanian, dengan anggaran Rp 17,9 miliar. Rehabilitasi juga dilakukan pada saluran primer Daerah Irigasi Pamarayan sepanjang 6,1 km, yang mengaliri 257 ha lahan pertanian, dengan anggaran Rp 11,2 miliar.
Pemerintah juga bangun jembatan gantung
Sementara itu, Menteri Basuki mengatakan, pada 2017 dan 2018, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga akan membangun jembatan gantung untuk masyarakat di Provinsi Banten.
"Bantuan pembangunan jembatan gantung itu sebanyak 30 unit atas perintah Bapak Presiden Joko Widodo," katanya.
Ia menambahkan, pembangunan jembatan gantung merupakan bentuk perhatian Presiden Jokowi terhadap masyarakat Provinsi Banten. Bantuan itu tidak hanya di Kabupaten Lebak, tapi juga daerah lain di Banten yang membutuhkan.
Provinsi Banten memiliki banyak daerah aliran sungai, sehingga keberadaan jembatan gantung sangat dinanti warga.
"Kami berharap, Pemprov Banten bersama Pemerintah Kabupaten terkait dapat segera menetapkan daerah mana saja yang akan menjadi lokasi pembangunan jembatan gantung. Kami akan cek juga kesiapannya, seperti lahan," katanya.
Pada 2015, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga telah membangun 10 jembatan gantung di Kabupaten Lebak, Banten, yakni Jembatan Kolelet, Ranca Wiru, Leuwi Loa, Cisimeut, Cigeulis, Cidikit, Cicariu, Bojong Apus, Cihambali, dan Jembatan Cidadap.
"Hadirnya jembatan-jembatan ini akan mempermudah dan memperpendek akses masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga," kata Basuki.
Jembatan gantung yang dibangun memiliki panjang antara 50-132 meter. Misalnya, jembatan gantung Kolelet yang memiliki panjang 132 meter dengan lebar 1,7 meter. Konstruksi bangunan atas menggunakan baja dan konstruksi bangunan bawah menggunakan beton.
Jembatan ini sudah digunakan warga dari Desa Kolelet ke Desa Kembang, maupun sebaliknya.
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR dengan Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting