Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi yang akan dibentuk Polri bukan lembaga baru, melainkan lembaga lama yang ada dalam tubuh Polri, tapi dilakukan peningkatan.
"Ini yang salah kaprah yang saya dengar di teman-teman media bahwa ini adalah lembaga baru. Bukan. Ini hanya peningkatan eselon saja di dalam Polri," kata Tito di DPR, Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Tito juga memastikan keberadaan Densus Tipikor tidak akan ganggu ranah kerja KPK dan Kejaksaan.
Hal yang sama beberapa kali sudah dilakukan oleh Polri, pertama pada Direktorat Lalu lintas yang dirubah menjadi Korps Lalu Lintas dipimpin oleh pejabat Polri bintang dua.
Selain itu, lanjut Tito, Densus 88 juga merupakan peningkatan dari yang sebelumnya bernama Direktorat Anti Teror.
"Sama sekarang, Direktorat Tipikor menjadi bintang dua. Kira-kira begitu. Jadi bukan lembaga baru. Tapi yang muncul di publik seolah-olah ini adalah lembaga baru. Ini hanya peningkatan eselon agar kualitasnya lebih baik, kinerjanya lebih baik," tutur Tito.
Tito menegasakan, pada prinsipnya pembentukan Densus Tipikor lebih didorong dari keinginan agar Polri lebih berkontribusi maksimal dalam penanganan korupsi.
"Tapi sekali lagi, kita Polri prinsipnya akan melaksanakan apapun yang diputuskan oleh bapak Presiden dan juga tentunya paralel kita melihat apa yang disampaikan pimpinan komisi III yang hampir mirip seperti apa yang diharapkan serta yang diputuskan bapak presiden," kata Tito.
Baca Juga: Kapolri Sebut Penundaan Densus Tipikor untuk Pematangan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra