Suara.com - Polda Metro Jaya menegaskan, pintu gerbang pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses tak terkunci saat terbakar hebat pada Kamis (26/10/2017), yang mengakibatkan 47 buruh tewas dan 46 lainnya terluka.
"Saat ledakan pertama, tempat penjemuran kembang api mulai terbakar dan merembet ke tempat penggilingan dan merembet pasir (bubuk mercon) itu," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (27/10/2017)
Ia mengatakan, sejumlah saksi mengatakan saat api mulai merebak ke bangunan lain, sebagian buruh pabrik petasan kembang api itu berlarian ke arah pintu depan untuk menyelamatkan diri.
Argo menyebutkan, alasan sebagian karyawan berlarian ke arah pintu depan karena tak terkunci.
"Jadi keterangan dari saksi, ada beberapa orang korban yang lari lewat pintu depan. Ada yang keluarga pemilik umurnya 70 tahun juga lari lewat pintu depan. Jadi pintu depan tak dikunci," terangnya.
Namun, Argo menambahkan karyawan pabrik yang lain memilih mencoba lari ke bagian belakang, karena api sudah mulai menjalar ke bangunan pintu depan pabrik.
"Sewaktu di pintu depan ada gudang kebakar juga, korban tak berani lewat situ karena panas dan asap tebal," ungkapnya.
Saat api mulai membesar, lanjut Argo, anggota Brigade Mobil Polda Kalimantan Barat juga turut membantu mengevakuasi korban dengan cara menjebol tembok belakang pabrik.
Saat itu, kata Argo, kebetulan Brimob Polda Kalbar disiagakan untuk membantu pengamanan di Jakarta.
Baca Juga: Kesaksian, Hajatan Anak Selamatkan Ibu dari Maut Renggut 47 Buruh
"Di situ kan, di depan lokasi, ada Brimob Polda Kalbar yang bantu pengamanan di Jakarta. Ikut membantu di sana ya pas dia ada di samping TKP, mereka berupaya membantu untuk menjebol dinding tembok untuk mengevakuasi korban," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kesaksian, Hajatan Anak Selamatkan Ibu dari Maut Renggut 47 Buruh
-
Polisi Masih Cari 7 Buruh Pabrik Mercon Kosambi yang Terbakar
-
Datang dari Bandung ke RS Polri dengan Sedih, Ayah Cari Anaknya
-
Polisi: Pabrik Petasan Kosambi yang Terbakar Punya Izin Usaha
-
Terbakar, 23 Buruh Pabrik Petasan Kosambi Masih Dirawat
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi
-
Pemprov DKI Luncurkan Ambulans Listrik Pertama, Pramono: Ini Jadi Model Awal Transisi Energi
-
Beda Jalan dengan 18 Gubernur, Pramono Anung Beberkan Alasan Tak Protes Anggaran Dipangkas Rp15 T
-
Ratusan Siswa di 82 Sekolah Mamasa Sulawesi Barat Rasakan Digitalisasi Berkat Listrik Masuk Desa
-
Ingatkan Pesan Bung Karno Saat Ganefo, PDIP Tegaskan Tolak Kedatangan Tim Senam Israel
-
Nama-nama Anggota Komite Reformasi Polri Sudah di Kantong Presiden, Istana: Tunggu Tanggal Mainnya
-
PLN Energi Primer Indonesia Gandeng Timas Suplindo Bangun Pipa Gas WNTS-Pemping
-
Nadiem Masih Dibantarkan di RS Usai Operasi, Kejagung: Penyidikan Korupsi Chromebook Jalan Terus