Pak Gun cari anaknya, Gugun, di RS Polri [suara.com/Welly Hidayat]
Posko informasi tragedi Kosambi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, didatangi warga sejak semalam hingga Jumat (27/10/2017).
Mereka datang untuk mencari informasi mengenai korban kebakaran maut yang menewaskan 47 karyawan pabrik mercon, PT. Panca Buana Cahaya Sukses, di Jalan SMPN 1 Kosambi, Tangerang, Banten.
Salah satu warga yang datang bernama Ano (49). Warga Desa Batu Layang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mencari putranya bernama Gugun Gunawan (17) yang selama ini bekerja di pabrik mercon tersebut.
"Saya datang ke sini mau cari tahu informasi anak saya. Saya belum dapat kabar sudah saya telepon dari kemarin nggak aktif ponselnya. Dia bekerja di pabrik. Makanya saya datang ke sini," kata Ano di RS Polri Kramatjati.
Ano terlihat sedih. Dia ingin sekali segera mendapatkan kabar tentang Gugun. Gugun merupakan anak keenam Ano.
"Saya tahunya dia bekerja sudah empat bulan di pabrik," ujar Ano.
Ano sudah memberikan identitas kartu keluarga kepada petugas posko informasi rumah sakit. Ano juga memberikan ciri - ciri tentang putranya.
"Saya sudah berikan identitas kartu keluarga ke petugas posko. Ciri - ciri putra saya kulitnya putih sama rambutnya kriting pendek," kata Ano.
Ano teringat ketika dulu putranya hendak merantau ke Tangerang. Gugun pamit ingin mencari nafkah.
"Dia hanya pamit mau kerja, mau cari uang itu saja. Dia pamitan mau kerja," ujar Ano.
Setelah melapor ke posko, Ano diminta petugas untuk menunggu informasi lebih lanjut.
"Kami masih disuruh menunggu. Belum tahu sampai kapan mas, yang penting petugas sudah memiliki data anak saya," ujar Ano.
"Saya hanya minta rumah sakit dapat menemukan anak saya mas, kalau memang menjadi korban, saya hanya serahkan ke Allah SWT," Ano menambahkan.
Ano pertamakali tahu peristiwa kebakaran di pabrik mercon Kosambi dari kepala desa.
"Saya dapat kabar itu dari pak kades tempat saya tinggal. Saya didampingi sama pak kades," kata Ano.
Sebanyak 47 jenazah saat ini berada di RS Polri Kramatjati untuk diidentifikasi. Mayoritas jenazah sulit dikenali karena hangus dan sebagian terpotong-potong kena ledakan mercon.
Sementara 46 orang lainnya yang mengalami luka bakar diawat di sejumlah rumah sakit.
Mereka datang untuk mencari informasi mengenai korban kebakaran maut yang menewaskan 47 karyawan pabrik mercon, PT. Panca Buana Cahaya Sukses, di Jalan SMPN 1 Kosambi, Tangerang, Banten.
Salah satu warga yang datang bernama Ano (49). Warga Desa Batu Layang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mencari putranya bernama Gugun Gunawan (17) yang selama ini bekerja di pabrik mercon tersebut.
"Saya datang ke sini mau cari tahu informasi anak saya. Saya belum dapat kabar sudah saya telepon dari kemarin nggak aktif ponselnya. Dia bekerja di pabrik. Makanya saya datang ke sini," kata Ano di RS Polri Kramatjati.
Ano terlihat sedih. Dia ingin sekali segera mendapatkan kabar tentang Gugun. Gugun merupakan anak keenam Ano.
"Saya tahunya dia bekerja sudah empat bulan di pabrik," ujar Ano.
Ano sudah memberikan identitas kartu keluarga kepada petugas posko informasi rumah sakit. Ano juga memberikan ciri - ciri tentang putranya.
"Saya sudah berikan identitas kartu keluarga ke petugas posko. Ciri - ciri putra saya kulitnya putih sama rambutnya kriting pendek," kata Ano.
Ano teringat ketika dulu putranya hendak merantau ke Tangerang. Gugun pamit ingin mencari nafkah.
"Dia hanya pamit mau kerja, mau cari uang itu saja. Dia pamitan mau kerja," ujar Ano.
Setelah melapor ke posko, Ano diminta petugas untuk menunggu informasi lebih lanjut.
"Kami masih disuruh menunggu. Belum tahu sampai kapan mas, yang penting petugas sudah memiliki data anak saya," ujar Ano.
"Saya hanya minta rumah sakit dapat menemukan anak saya mas, kalau memang menjadi korban, saya hanya serahkan ke Allah SWT," Ano menambahkan.
Ano pertamakali tahu peristiwa kebakaran di pabrik mercon Kosambi dari kepala desa.
"Saya dapat kabar itu dari pak kades tempat saya tinggal. Saya didampingi sama pak kades," kata Ano.
Sebanyak 47 jenazah saat ini berada di RS Polri Kramatjati untuk diidentifikasi. Mayoritas jenazah sulit dikenali karena hangus dan sebagian terpotong-potong kena ledakan mercon.
Sementara 46 orang lainnya yang mengalami luka bakar diawat di sejumlah rumah sakit.
Komentar
Berita Terkait
-
Hukum Menyalakan Petasan dalam Islam: Perbuatan Bahaya dan Mubazir
-
5 Fakta Ledakan Bahan Petasan di Magelang: Belasan Rumah Hancur, Jasad Korban Tak Utuh
-
Ledakan Petasan Maut di Magelang, Satu Orang Meninggal dan 11 Rumah Rusak
-
Ledakan Dahsyat di Blitar, Ketahui 4 Risiko Bermain Petasan
-
Kronologi Ledakan Rumah Produksi Mercon di Blitar, Ada Korban Tertimbun Puing Bangunan
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh