Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa menutup gelaran "Jelajah Kapal Kepahlawanan" di atas KRI dr. Soeharso 990, di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Jawa Timur.
"Selamat kepada anak-anakku yang telah menyelesaikan Jelajah Kapal Kepahlawanan. Setelah pulang ke sekolah, komunitas dan lembaga masing-masing, saya mohon viralkan semangat nasionalisme, kebangsaan, kedisiplinan, bangun persatuan dan persaudaraan," kata Mensos dalam arahannya di hadapan 400 peserta Jelajah Kapal Kepahlawanan, Surabaya, Rabu (1/11/2017).
Ia mengatakan, kegiatan Jelajah Kapal Kepahlawanan merupakan rangkaian peringatan Hari Pahlawan 2017, yang bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada generasi muda bahwa negeri ini bisa merdeka karena perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Ia berharap, kegiatan ini mempertebal kecintaan terhadap bangsa dan Tanah Air Indonesia, dan akan lahir pahlawan-pahlawan baru yang mengharumkan nama Indonesia.
"Kalau kita mencintai negeri ini, maka yang kita lakukan adalah sesuatu yang produktif, yang dapat meningkatkan derajat dan martabat serta daya saing bangsa. Kalau kita cinta Indonesia, maka kita tidak akan menodai negeri ini dengan menjadi pemakai narkoba, apalagi pengedar, tidak bersikap anarkis dan intoleran, atau melakukan tindakan radikal," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, 400 pelajar SMA dan sederajat, serta para santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Timur diajak untuk berlayar melintasi perairan Suramadu (Surabaya-Madura) dalam Jelajah Kapal Kepahlawanan. Perjalanan dilakukan sejak Senin (30/10/2017) hingga Rabu (1/11/2017) dengan menempuh rute Tanjung Perak-Pelabuhan Kamal Madura-Bhakti Sosial di Bangkalan-Tanjung Perak.
Selama perjalanan, peserta mendapatkan berbagai pengetahuan, seperti wawasan kebangsaan, bela negara, sejarah KRI dr. Soeharso 990, dan renungan kebangsaan.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Hartono Laras, mengatakan, dalam kegiatan ini peserta diajak mengenali wilayah Indonesia, diberikan wawasan kebangsaan, membangun kedisiplinan, memperkukuh persatuan dan persaudaraan, sekaligus juga diperkenalkan terhadap kekuatan TNI AL, luasnya maritim Indonesia, dan bagaimana memaksimalkan seluruh potensi maritim.
Kaya Pengalaman, Menambah Wawasan
Upacara penutupan diakhiri dengan mencium bendera Merah Putih oleh perwakilan peserta, diikuti pembacaan puisi berjudul "Aku yang Terasingkan", karya Inayatul Mahmudah, diiringi lagu Indonesia Pusaka. Sejumlah peserta mengaku belajar banyak dari pengalaman berada di KRI dr. Soeharso.
Siswi SMAN 1 Sumberpucung Malang, Elok Kurnia Putri (16), mengatakan sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini.
"Baru tahu sekarang ini kalau ada kapal bersejarah milik Indonesia yang berfungsi sebagai rumah sakit. Wawasan tentang kebangsaan dan kemaritiman juga bertambah," kata Elok.
Sementara itu, Yogana Galuh Paramita (16), mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat. Ia mendapat pengetahuan dan pengalaman baru selama di atas kapal dan bertemu teman-teman baru dari seluruh Jawa Timur.
Usai seremonial penutupan, Mensos memberikan kejutan dengan memanggil peserta dan awak kapal KRI dr. Soeharso yang berulang tahun. Sebanyak 3 peserta dan 2 awak kapal kemudian maju ke depan dan meniup lilin bersama Mensos.
Mereka kemudian memotong kue dan diserahkan kepada Mensos, Panglima Armada RI Kawasan Timur, dan para tamu undangan.
"Selamat untuk yang berulang tahun. Semoga panjang umur dan sehat selalu. Kita doakan juga negeri ini semakin baik perekonomiannya, semakin sejahtera masyarakatnya," ujar Mensos, yang membubuhkan lilin ulang tahun sebanyak 72 buah, sesuai usia kemerdekaan Indonesia.
Mensos juga kembali mengingatkan agar mereka membangun semangat dan energi positif di manapun berada.
"Berjanjilah pada diri sendiri bahwa kalian akan mengembangkan kecintaan pada Tanah Air Indonesia dengan sepenuh hati. Selalu menjaga persaudaraan dan persatuan," kata Khofifah.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres