Suara.com - Tak lama setelah Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud mengumumkan pembentukan komite antikorupsi baru yang diketuai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, komite langsung menahan 11 pangeran, empat menteri yang masih aktif, dan puluhan bekas menteri.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengatakan Arab Saudi membentuk KPK untuk tujuan politik. Ini yang membuatnya berbeda dengan KPK di Indonesia yang dibentuk sebagai bentuk reformasi hukum.
"Kalau di Arab jadi suksesi politik internal. Sebagai alat suksesi pangeran pewaris kerajaan," kata Masinton kepada Suara.com, Jakarta, Senin (6/11/2017).
Politikus PDI Perjuangan menambahkan KPK Indonesia dibentuk untuk memperkuat dua institusi penegak hukum, polisi dan kejaksaan. Sebab, pada masa Orde Baru dua institusi itu dijadikan alat kekuasaan untuk melakukan penghukuman.
Kemudian, pada masa reformasi, muncul desakan untuk membentuk KPK. Dengan harapan, lembaga tersebut menjadi trigger mekanisma pemberantasan korupsi.
"KPK Indonesia lahir dari desakan reformasi karena kekuatan Orde Baru pada saat sebelum reformasi itu kan menggunakan institusi penegakan hukum itu sebagai alat kekuasaan," ujarnya.
Ini yang membuat berbeda dengan KPK bentukan Arab Saudi yang berlatar belakang politik tadi. Di mana, KPK ini dibentuk untuk suksesi kekuasaan internal kekeluargaan kerajaan.
"KPK Arab begitu dibentuk dan langsung menangkap dalam tanda petik lawan-lawan pangeran mahkota yang disiapkan menggantikan Raja Salman. Jadi beda (KPK Indonesia dengan KPK Arab Saudi)," kata dia.
Salah satu kasus yang diusut KPK Arab Saudi yaitu dana bencana banjir yang menewaskan 120 orang di Kota Jeddah tahun 2009.
Setelah penyelidikan yang ditutup pada Desember 2014, pengadilan Arab Saudi menemukan 45 orang bersalah, termasuk pejabat senior. Mereka didakwa melakukan penyuapan, penyalahgunaan kekuasaan dan dana publik, pencucian uang dan operasi bisnis ilegal.
KPK Arab Saudi juga sedang menyelidiki wabah virus Middle East Respiratory Syndrome di Arab Saudi pada tahun 2014. Penyakit ini mengakibatkan sekiranya 300 kasus kematian.
Tag
Berita Terkait
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Gubernur Riau Resmi Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta