Suara.com - Ini kisah tentang Uni Azizah (67). Uni salah satu penghuni Panti Sosial Tresna Werdha 1, Jalan Bina Marga, Cipayung, Jakarta Timur.
Dulu dia masuk ke sana karena ditemukan petugas Dinas Sosial di pinggir jalan sekitar Maret 2017. Sebelum masuk ke Tresna Werdha 1 April, dia ditempatkan dulu bersama yang lain di Panti Sosial Bina Insan.
Petugas Panti Sosial Tresna Werdha, Aas Prastianti, masih ingat ketika pertamakali Uni datang. Seram, katanya.
“Kondisi pertamakali datang dari Panti Sosial Bina Insan, galak. Pokoknya serem. Lalu, di sini ditaruh di Wisma Dahlia,” katanya kepada Suara.com.
Sambil dirawat, petugas mencari tahu profil Uni. Berkomunikasi dengan Uni tidak gampang pada waktu itu. Dia mengalami psikotik. Psikotik yaitu kelainan jiwa yang masih bisa disembuhkan.
Iya, dia seram dan tidak bersahabat dengan orang di sekitarnya.
Tapi, petugas tak menyerah. Pertama-tama, petugas bertanya tentang apa yang dia rasakan. Lalu, tanya-tanya soal keluarga dan lain sebagainya.
Saat ini, Uni tinggal di Wisma Dahlia. Dia bersama 39 lansia.
Waktu ditemui Suara.com Jumat (10/11/2017), lalu, Uni berada di dalam kamar. Dia sedang duduk dan ngobrol dengan perawat.
Mata Uni langsung tertuju pada wartawan Suara.com. Matanya berbinar-binar.
Bertemu Keluarga
Tak sia-sia perjuangan petugas. Pelan-pelan latar belakang keluarganya terungkap.
Uni punya dua anak, lelaki dan perempuan. Mereka sudah keluarga semua. Anak pertamanya yang lelaki tinggal di sebuah kontrakan dan bekerja sebagai petugas keamanan (security) yang hidup sederhana.
Anak kedua Uni tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Hidup bersama suami dan anaknya.
Tak berbeda jauh dengan kakaknya, perempuan ini tinggal di sebuah kontrakan. Dia ngontrak sejak bisnis yang dirintis suaminya bangkrut.
Tag
Berita Terkait
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
-
Viral Dinsos Bogor 'Berlibur' ke Bali, Tinggalkan Warga Hadapi Bencana Alam?
-
Nana Mirdad Serahkan Bayi Temuan ke Dinas Sosial, KPAI Langsung Angkat Suara
-
Sempat Viral, Pengemis yang Meludah ke Kaca Mobil Kini Ditangkap Polisi
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka