Sidang paripurna DPRD DKI Jakarta membahas Raperda APBD 2018 sepi dan dibuka telat satu jam dari jadwal, Kamis (16/11/2017). [Suara.com/Dwi Bowo Rahardjo]
Sekretariat DPRD Jakarta menganggarkan Rp620.715.162 untuk merenovasi kolam ikan dengan fasilitas air mancur yang berada di DPRD.
"Sifatnya perawatan, pemeliharaanlah. Ada keinginan untuk mengembangkan kolam yang ada jadi kolam ikan koi," ujar Sekretaris Dewan DPRD Jakarta Muhammad Yuliadi di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/11/2017).
Menurut Yuliadi untuk memelihara ikan koi diperlukan kolam khusus.
"Kalau ikan koi kan harus diberikan kolam khusus. Kedalamannya, kedinginan airnya. sehingga harus ada alat khusus ya," kata dia
Yuliadi mengatakan ikan yang dipelihara di kolam DPRD Jakarta selama ini sering mati karena kolamnya dibangun pakai keramik. Yuliadi menambahkan sebagian ikan di kolam itu dulu dibeli Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi.
"Ikan sekarang sekarang (di kolam itu) sering mati. Ditambah terus nggak kuat, terlalu pendek. Sehingga panas, kan bawahnya keramik, harusnya batu alam," katanya.
Dulu, dewan pernah mengusulkan anggaran renovasi kolam air mancur sebesar Rp579.024.617 ditolak Kementerian Dalam Negeri karena tidak terdapat dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah.
Menurut Yuliadi usulan tersebut ditolak karena dianggap tidak sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dalam RAPBD tahun sebelumnya.
"Makanya kami usulin sebelumnya setelah kita dapat masukan dari dinas teknis besaran biaya yang dibutuhkan. Kami dapat pendampingan dan dinas perumahan keinginan kita gimana," katanya.
Yuliadi mengatakan jika anggaran baru yang diusulkan disetujui, kontraktor yang mengerjakan renovasi kolam air mancur akan dilelang.
Sandiaga setuju
"Sifatnya perawatan, pemeliharaanlah. Ada keinginan untuk mengembangkan kolam yang ada jadi kolam ikan koi," ujar Sekretaris Dewan DPRD Jakarta Muhammad Yuliadi di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/11/2017).
Menurut Yuliadi untuk memelihara ikan koi diperlukan kolam khusus.
"Kalau ikan koi kan harus diberikan kolam khusus. Kedalamannya, kedinginan airnya. sehingga harus ada alat khusus ya," kata dia
Yuliadi mengatakan ikan yang dipelihara di kolam DPRD Jakarta selama ini sering mati karena kolamnya dibangun pakai keramik. Yuliadi menambahkan sebagian ikan di kolam itu dulu dibeli Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi.
"Ikan sekarang sekarang (di kolam itu) sering mati. Ditambah terus nggak kuat, terlalu pendek. Sehingga panas, kan bawahnya keramik, harusnya batu alam," katanya.
Dulu, dewan pernah mengusulkan anggaran renovasi kolam air mancur sebesar Rp579.024.617 ditolak Kementerian Dalam Negeri karena tidak terdapat dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah.
Menurut Yuliadi usulan tersebut ditolak karena dianggap tidak sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dalam RAPBD tahun sebelumnya.
"Makanya kami usulin sebelumnya setelah kita dapat masukan dari dinas teknis besaran biaya yang dibutuhkan. Kami dapat pendampingan dan dinas perumahan keinginan kita gimana," katanya.
Yuliadi mengatakan jika anggaran baru yang diusulkan disetujui, kontraktor yang mengerjakan renovasi kolam air mancur akan dilelang.
Sandiaga setuju
Ketika ditanya wartawan, apakah nilai anggaran yang diusulkan untuk renovasi kolam air mancur masuk akal, Wakil Gubernur Sandiaga mengatakan itu baru bersifat penganggaran.
"Ya nanti harus dipastikan cari yang sehemat mungkin, itu kan budget," kata Sandiaga.
Sandiaga memberi sinyal tidak keberatan dengan proyek renovasi kolam air mancur di DPRD Jakarta.
"Jadi temen-teman di depan ada air mancur di belakang juga mau ada ya kita hargai sebagai bentuk mungkin bisa menambah kesejukan di teman-teman di DPRD dan meningkatkan persatuan antara ini baru nyambung kan antara eksekutif dan legislatif. Alhamdulillah, jadi sebuah yang sejuk. Jadi air mancur itu menambah kesejukan di kita dan air itu sumber kehidupan, jadi kalau airnya mancur kehidupannya juga terpancur," kata Sandiaga.
Komentar
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?