Suara.com - Amerika Serikat, sebagai negara adi daya, kerapkali diasumsikan sebagai negara yang taraf kesejahteraan warganya telah terjamin.
Asumsi itu pula yang kerap dikutip untuk menguatkan klaim bahwa sistem perekonomian kapitalisme dan tatanan politik liberal ala AS, menjadi model terbaik bagi negara-negara dunia III untuk memodernisasi serta menyejahterakan warganya.
Namun, seperti dilansir Anadolu Agency, Sabtu (25/11/2017), sistem ekonomi-politik AS bukannya tanpa cela. Setidaknya, hal itu tamapk dari jumlah gelandangan di negeri “Pakde Sam” tersebut yang justru terbilang tinggi.
Bahkan, dalam komparasi data yang dilakukan Anadolu, jumlah gelandangan di AS setara dengan populasi di 47 kota Turki.
Jumlah gelandangan di AS hingga akhir tahun 2016, seperti dikutip dari Departemen Perumahan dan Pembangungan Perkotaan, mencapai 550.000 jiwa.
Total jumlah gelandangan itu lebih tinggi dari populasi kota Agri, yang berada di timur Turki pada tahun yang sama.
Sementara kalau dibandingkan dengan populasi kota Tunceli di timur Turki, jumlah gelandangan di AS itu terbilang lebih tinggi.
Sebanyak 355.000 dari total gelandangan AS adalah individu (tak memunyai keluarga), sehingga lebih banyak kalau dibandingkan penduduk kota Kirklareli.
Baca Juga: Nuansa Nusantara Resepsi Pernikahan Putri Jokowi di Medan
Sedangkan 195.000 gelandangan AS lainnya memiliki keluarga dengan anak-anak, yang lebih banyak daripada populasi kota Igdir atau Bartin.
Salvation Army, satu denominasi kalangan Gereja Protestan yang terkenal dengan pelayanan sosialnya, menilai tingginya jumlah gelandangan di AS itu disebabkan kemiskinan dan pengangguran.
Kemiskinan dan sempitnya lapangan pekerjaan itu membuat warga susah membeli ataupun mengontrak tempat tinggal.
Selain itu, tingginya jumlah gelandangan juga berkorelasi dengan kesehatan fisik atau mental yang buruk, penyalahgunaan narkoba dan alkohol, perjudian, keluarga dan kerusakan hubungan, dan penyebab lainnya.
Pada jalan-jalan kota New York, pusat finansial sekaligus kota terbesar di AS, gambaran mengenai kemiskinan dan keputusasaan warga tampak jelas.
“Di jalan-jalan kota New York, Anda bisa lihat tanda-tanda dari orang-orang yang ingin berteriak ’aku telah kehilangan pekerjaan dan rumah’. Anda juga bisa melihat gelandangan dengan anak-anak atau wanita hamil,” tulis Anadolu.
Berita Terkait
-
AS Incar Mineral Kritis Indonesia demi Diskon Tarif Ekspor Sawit dan Kopi
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Duh! Kesepakatan Dagang RI-AS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?
-
Cristiano Ronaldo Telepon Donald Trump, Hubungan Dua Tokoh Dunia Ini Jadi Sorotan
-
Ulasan Buku Melania: Tokoh Publik Amerika Serikat yang Melegenda
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti