Suara.com - Pakar kuliner Indonesia, Bondan Winarno, meninggal dunia, Rabu (29/11/2017) sekitar pukul 09.05 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.
Kabar tersebut segera viral di media-media sosial, karena Bondan luas dikenal khalayak sebagai sosok yang cakap dalam menilai kuliner. Bondan, dikenal lewat slogan khasnya, “Maknyus”.
Namun, jauh sebelum Bondan dikenal sebagai ahli kuliner Indonesai dan menjadi ketua komunitas wisata penganan Jalansutra, nama suami Yvonee Winarno tersebut sebenarnya sudah menggemparkan Indonesia sejak tahun 1997.
Bondan lama berkecimpung di dunia jurnalistik. Ia sempat menjadi Pemimpin Redaksi Surat Pembaruan. Jejaknya sebagai jurnalis, terekam dalam upaya investigasinya mengenai patgulipat ”tambang emas palsu” di Busang, Kalimantan Timur, tahun 1997.
Hasil reportase investigatifnya tersebut, diterbitkan menjadi buku berjudul "Bre-X, Sebungkah Emas di Kaki Pelangi" oleh Penerbit Inspirasi Indonesia, pada tahun yang sama.
Buku tersebut sempat membuat kelabakan rezim Soeharto pada tahun-tahun terakhir kekuasaannya. Rezim Orde Baru kala itu menganggap hasil reportase Bondan membuat malu Indonesia di kancah internasional. Padahal, selain Indonesia, buku itu juga mencoreng nama Kanada dan Filipina.
Emas dan Kematian Palsu
"Bre-X, Sebungkah Emas di Kaki Pelangi" merupakan hasil investigasi Bondan mengenai kasus penipuan yang dilakukan Michael De Guzman, seorang manajer eksplorasi tambang PT Bre-X Corporation dan juga mengampu diri sebagai geologis.
Michael dan perusahaannya, setelah mendapatkan perizinan pemerintah, melakukan eksplorasi kandungan emas di daerah Busang, Kaltim.
Baca Juga: Jasa Marga: Progress Jalan Tol Batang-Semarang Capai 59,63 Persen
Namun, berdasarkan investigasi Bondan, Michael diduga memerintahkan anak buahnya untuk melumuri biji emas di mata bor saat melakukan penelitian. Dengan begitu, seolah-olah kandungan emas di daerah tersebut terbilang banyak, bahkan diklaim sebagai terbesar di dunia.
PT Bre-X lantas mengumumkan hasil penelitiannya ke pasar modal. Kontan, saham perusahaan itu naik beratur-ratus kali lipat dan mengundang perhatian pemodal. Banyak investor yang menawarkan bantuan dana ke BRe-X agar perusahaan itu segera mengeksplorasi emas di Busang.
Michael menikmati puncak kejayaannya saat itu. Ia mendapat dana berlimpah dari para investor. Ia juga mendapat keuntungan dari penjualan sebagian saham Bre-X.
Tapi, saat dirinya berada di puncak kejayaan, muncul berita yang menggegerkan banyak pihak pada hari Rabu, 19 Maret 1997: Michael de Guzman mati bunuh diri.
"Hari Rabu, 19 Maret 1997, adalah hari nahas bagi Michael Antonio Tuason de Guzman, 41 tahun, Manajer Eksplorasi PT Bre-X Corp. Ia 'terjatuh' dari helikopter yang membawanya dari Bandara Temindung, Samarinda, kembali ke basecamp tambang emas Busang di Desa Persiapan Mekarbaru," tulis Bondan di halaman 83 buku tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat