Suara.com - Slobodan Praljak, komandan pasukan etnis Bosnia Kroasia selama Perang Bosnia 1992-1995, nekat meminum racun saat disidang dalam dalam pengadilan penjahat perang Yugoslavia yang diinisiasi PBB di Hague, Belanda.
Peristiwa tersebut, seperti dilansir Aljazeera, Kamis (30/11/2017), terjadi pada Rabu (29/11), saat Pengadilan Kriminal untuk Kejahatan Perang Yugoslavia (ICTY) menyidangkan 6 tokoh Kroasia yang didakwa terlibat pembantaian dan pengusiran warga Muslim Bosnia awal era 1990-an.
Praljak, satu dari 6 orang terdakwa, divonis pidana 20 tahun penjara oleh majelis hakim.
Ketika ketua hakim Carmel Agius sedang membacakan keseluruhan berkas putusannya, Praljak yang berusia 72 tahun berdiri tanda tak setuju.
"Aku, Slobodan Praljak, menolak putusan ini. Aku bukanlah seorang penjahat perang. Aku bukan penjahat perang, aku bukan penjahat perang," tukasnya.
Praljak lantas menenggak cairan yang ada dalam botol ukuran kecil. Botol itu tampak sudah dipegangnya sejak awal persidangan.
"Aku bukan penjahat perang. Apa yang kuminum ini adalah racun," tegasnya.
Mendengar pengakuan Praljak, majelis hakim terdiam, menghentikan pembacaan berkas putusan untuk semua terdakwa yang hadir.
"Majelis hakim, kliennya mengatakan dia sudah meminum racun," kata pengacara Praljak menginterupsi.
Perangkat persidangan lantas mendekati Praljak. Ketua hakim Carmel Agius langsung memutuskan sidang ditangguhkan.
Ia juga memerintahkan tim medis datang. Al Jazeera menuliskan, media-media lokal menyebut Praljak tewas setelah mendapat perawatan.
Berita Terkait
-
Kunjungi Indonesia, Wakil PM Cina Jenguk Panda Cai Tao & Hu Chun
-
Pembantaian Muslim Bosnia, Eks Komandan Serbia Dibui Seumur Hidup
-
PBB: Pengungsi Rohingya Marak Dijual dan Korban Pelecehan Seksual
-
Uni Eropa Resmi Akui Rohingya Tengah Alami Pembersihan Etnis
-
IAEA Tegaskan Iran Berkomitmen Patuhi Kesepakatan Nuklir 2015
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan