Suara.com - Sebanyak 9.000 keluarga di distrik Khogyani provinsi Nangarhar, Afghanistan dilaporkan terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Ribuan warga sipil tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (30/11/2017), terpaksa mengungsi untuk menghindari keadaan bahaya akibat konflik senjata antara dua gerombolan teroris, yakni Negara Islam Irak dan Suriah(ISIS) dan Taliban.
Juru Bicara Walikota Nangarhar Ataullah Hogyani berkata, konflik antara ISIS dan Taliban yang semakin intens dalam beberapa hari terakhir memaksa ribuan keluarga untuk mengungsi.
Menurut Hogyani, sementara ini, konflik antara ISIS dan Taliban tersebut telah menyebabkan 11 anggota ISIS, 19 anggota Taliban, dan 8 warga sipil tewas.
Kepada Anadolu Agency, Hogyani menyebutkan 9 ribu keluarga yang mengungsi ke wilayah Chamtala tersebut sangat membutuhkan bantuan.
Sebulan sebelumnya, 5 ribu keluarga di daerah yang sama juga terpaksa mengungsi karena konflik yang terjadi.
Berita Terkait
-
Demi ISIS di Marawi, Terduga Teroris Nurhadi Titipkan Anak Istri
-
Anak-Anak Suriah Lolos dari Maut Setelah Bermain dengan Bom
-
Diretas, Saluran Komunikasi ISIS 'Dibanjiri' Gambar Pornografi
-
Pecah, ISIS Pancung Kepala 15 Anggotanya di Afghanistan
-
Temui Jokowi, Afganistan Ingin Indonesia Ikut Ciptakan Perdamaian
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO