Suara.com - Polda Metro Jaya merilis pemilik senjata api dari hasil pengembangan kasus penembakan dokter Ryan Helmi terhadap istrinya sendiri, dokter Letty Sultri.
"Tersangka dokter Helmi menggunakan senjata api jenis Revolver Colt Cobra yang dibeli dari tersangka bernama Roby," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta di Polda Metro Jaya, Jumat (1/12/2017).
Pada 17 Oktober, dokter Helmi membeli senjata dan peluru berjumlah 18 butir seharga Rp18juta. Senjata tersebut diantarkan ke Cawang pada 30 Oktober.
Helmi dan Roby berkenalan lewat grup Facebook pada tanggal 11 Oktober.
Polisi kemudian menelusuri senjata Roby yang dijual kepada Helmi. Ternyata, Roby membeli senjata dari seseorang bernama Sony lewat situs jual beli bukalapak.com.
Sony merupakan dokter yang punya usaha sampingan jual beli senjata airsoft gun. Roby membeli senjata dari Sony seharga Rp10.500.000
"Ini masih kami dalami, akan dibuktikan siapa saja yang membelinya. Karena ini dijualnya lewat media online. Barang siapa yang pernah membeli barang ke S segera melapor, atau akan segera kami tangkap," kata Nico.
Nico menerangkan Roby ditangkap di Gunung Kulon, Banyuwangi, Jawa Timur pada 28 November. Sedangkan Sony ditangap di Darmo, Kota Surabaya, Jawa Timur pada 28 November.
"Sony dan Roby dipersangkakan pasal 1 ayat (1) UU Daruat nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara setinggi-tingginya dua puluh tahun," kata Nico.
Dokter Letty ditembak mati oleh dokter Helmy di tempat kerja, Azzahra Medical Center, Jalan Dewi Sartika, nomor 352 RT 4, RW 4, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2017).
Penembakan dipicu masalah keluarga. Helmi menolak permintaan cerai yang diajukan Letty.
Tag
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Suzuki Bandit Kalah Ganteng, Pesona Hero Hunk 150 XTEC Bikin Kesengsem
-
Kronologi Penangkapan Bandit Bercelurit di Kebon Jeruk, Berawal dari Modus Beli Kontrasepsi
-
Bandit Negara Dilarang Kenyang Dalam Program Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Riwayat Pendidikan Dadan Hindayana, Ahli Serangga yang Kini Jadi Bos MBG
-
Nasib Kepala SMA Negeri 1 Cimarga yang Tampar Siswa karena Ketahuan Merokok Bergantung Hasil Visum
-
Bullying di SMP Grobogan Berujung Kematian, KPAI: Harus Diproses Hukum Bila Terbukti Ada Kekerasan
-
Sebut 99,9 Persen Palsu, Roy Suryo Bongkar Kejanggalan Ijazah Jokowi, Kini Buru Bukti ke KPU Solo
-
Dokter Tifa Syok Terima Ijazah Jokowi dari KPU: Tanda Tangan Rektor dan NIM Diblok Hitam
-
Nadiem Makarim Kembali ke Kejaksaan Agung Usai Operasi, Mengaku Siap Jalani Proses Hukum!
-
PSI Gelar Konsolidasi Undang DPD hingga DPW se-Indonesia di Jakarta, Ini yang Dibahas
-
Bikin Gaduh karena Hina Kiai, KPI Siap Ambil Sikap Tegas ke Trans7, Apa Sanksinya?
-
Kementerian PU Akan Siapkan Pelatihan Konstruksi untuk Santri, Pastikan Tak Ada Unsur Eksploitasi
-
KPI Bereaksi: Siaran Pesantren Trans7 Bikin Gaduh, Sanksi Tegas di Depan Mata