Gubernur Provinsi Jawa Barat Ahmad Heryawan. (suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengapresiasi penyelenggaraan acara Ngopi Saraosna yang tahun ini diadakan untuk yang keempat kalinya di Gedung Sate, Bandung.
"Biasanya acara apapun diselenggarakan sekali saja setiap tahun, akan tetapi Ngopi Saraosna sudah empat kali dalam setahun, dikarenakan minat dan respon dari masyarakat, baik pengrajin kopi, para pelaku usaha kopi ataupun penghobi kopi ternyata luar biasa, responnya sangat positif,"ujar Ahmad Heryawan.
Ahmad Heryawan mengatakan selama ini rasa kopi yang dipersepsikan pahit. Gara-gara masa penjajahan kolonial.
"Masyarakat pada umumnya mempunyai persepsi kopi memiliki rasa pahit, itu persoalannya, ternyata kopi tidaklah pahit, kalaupun pahit, pahitnya enak dan pahit bisa diatur," kata Ahmad.
Ngopi Saraosna merupakan salah satu cara Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempromosikan kopi untuk mendorong pertumbuhan perekonomian.
"Jawa Barat dianugerahi kopi terbaik di dunia, bukan hanya di Atlanta tetapi acara di Melbourne, kopi Jawa Barat selalu tampil yang terbaik di dunia," kata dia.
Ahmad Heryawan juga bercerita kopi yang membuat peminumnya berdebar-debar, terjadi karena sudah dicampur perasa. Padahal, kopi murni tidak demikian.
"Itu masa lalu, kopi yang sudah diberi perasa. Saya punya pengalaman minum kopi tapi tidak berdebar-debar, asal kopinya kopi yang asli," ujar Ahmad Heryawan.
"Bukan kopi yang salah bukan kopi yang tidak menyehatkan, bukan sirup rasa kopi, tetapi kopi rasa kopi," Ahmad Heryawan.
Kopi yang asli tentu saja dengan cara digiling bukan digunting, bukan hanya kopi yang asli saja tetapi kopi harus sehat.
"Kopi itu sudah menyehatkan, maka kalau kopi sehat tidak ada gula diantara kita, gula bukan memperenak, tetapi merusak rasa kopi," ujar Ahmad Heryawan.
Kekhawatiran Ahmad Heryawan terhadap masyarakat Jawa barat yang belum mengetahui sisi unik dari kopi, dan khasiat dari kopi.
"Kopi itu banyak khasiatnya, diantaranya kopi itu bisa menjaga kesehatan jantung, kopi bisa mencegah penyakit kanker, kopi itu bisa menggerakkan syarat sehingga kopi bisa membuat anti pikun," kata Ahmad Heryawan.
"Jadi kalau kedepannya kita tidak ingin pikun di masa tua, obatnya sederhana, banyak mikir dan minum kopi secara teratur," Ahmad Heryawan menambahkan. (Julistania/advertorial)
"Biasanya acara apapun diselenggarakan sekali saja setiap tahun, akan tetapi Ngopi Saraosna sudah empat kali dalam setahun, dikarenakan minat dan respon dari masyarakat, baik pengrajin kopi, para pelaku usaha kopi ataupun penghobi kopi ternyata luar biasa, responnya sangat positif,"ujar Ahmad Heryawan.
Ahmad Heryawan mengatakan selama ini rasa kopi yang dipersepsikan pahit. Gara-gara masa penjajahan kolonial.
"Masyarakat pada umumnya mempunyai persepsi kopi memiliki rasa pahit, itu persoalannya, ternyata kopi tidaklah pahit, kalaupun pahit, pahitnya enak dan pahit bisa diatur," kata Ahmad.
Ngopi Saraosna merupakan salah satu cara Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempromosikan kopi untuk mendorong pertumbuhan perekonomian.
"Jawa Barat dianugerahi kopi terbaik di dunia, bukan hanya di Atlanta tetapi acara di Melbourne, kopi Jawa Barat selalu tampil yang terbaik di dunia," kata dia.
Ahmad Heryawan juga bercerita kopi yang membuat peminumnya berdebar-debar, terjadi karena sudah dicampur perasa. Padahal, kopi murni tidak demikian.
"Itu masa lalu, kopi yang sudah diberi perasa. Saya punya pengalaman minum kopi tapi tidak berdebar-debar, asal kopinya kopi yang asli," ujar Ahmad Heryawan.
"Bukan kopi yang salah bukan kopi yang tidak menyehatkan, bukan sirup rasa kopi, tetapi kopi rasa kopi," Ahmad Heryawan.
Kopi yang asli tentu saja dengan cara digiling bukan digunting, bukan hanya kopi yang asli saja tetapi kopi harus sehat.
"Kopi itu sudah menyehatkan, maka kalau kopi sehat tidak ada gula diantara kita, gula bukan memperenak, tetapi merusak rasa kopi," ujar Ahmad Heryawan.
Kekhawatiran Ahmad Heryawan terhadap masyarakat Jawa barat yang belum mengetahui sisi unik dari kopi, dan khasiat dari kopi.
"Kopi itu banyak khasiatnya, diantaranya kopi itu bisa menjaga kesehatan jantung, kopi bisa mencegah penyakit kanker, kopi itu bisa menggerakkan syarat sehingga kopi bisa membuat anti pikun," kata Ahmad Heryawan.
"Jadi kalau kedepannya kita tidak ingin pikun di masa tua, obatnya sederhana, banyak mikir dan minum kopi secara teratur," Ahmad Heryawan menambahkan. (Julistania/advertorial)
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Usai Dugaan Foto Liburan di Eropa Viral, Netizen Kuliti Ridwan Kamil dan Aura Kasih
-
Mogok di Tanjakan Hutan Cikupa
-
Balong Tumaritis, Kolam di Jawa Barat yang Airnya Tak Pernah Benar-Benar 'Diam'
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra