Suara.com - Tokoh Front Pembela Islam Habib Novel Bamukmin berkata hari ini mayoritas alumni aksi 212 beserta simpatisan mulai memboikot Facebook. Novel bilang aksi ini sebagai reaksi atas pemblokiran terhadap sejumlah akun alumni 212.
Ketika diminta menyebut berapa jumlah alumni 212 dan simpatisan yang ikut memboikot, wakil ketua Advokat Cinta Tanah Air itu mengatakan: "Bisa sampai lebih dari 50 juta orang. Karena waktu aksi reuni kemarin saja delapan juta orang datang. Itu sudah satu komando."
Bagaimana mengkalkulasi sampai muncul angka itu? "Yang hadir di acara reuni 212 (di Monas) saja delapan jutaan orang. Belum lagi perwakilan dari daerah seperti Surabaya. Satu perwakilan bisa wakili 30 orang sampai 100 orang. Tinggal hitung berapa simpatisan di belakang orang yang hadir di reuni itu," kata Novel kepada Suara.com.
Menurut penjelasan Novel sebagian alumni memboikot Facebook selama satu hari ini. Sebagian lagi memutuskan untuk menutup akun sampai sepekan. Sebagian sampai sebulan. Sebagian memutuskan sampai selama-lamanya, seperti Novel. Novel sudah memutuskan tak pakai media sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg.
"Minimal hari ini, teman-teman punya sikap seperti itu. Nggak tahu besok. Mereka sepakat ada yang sehari, ada yang seminggu. Kalau saya selamanya," kata Novel.
Akun Facebook milik Novel serta sejumlah sahabatnya sesama alumni 212 sudah lama tidak dapat diakses.
"FB saya sih sejak alumni 212 reuni sudah diblokir. Kita bikin lagi, eh diblokir lagi," kata dia.
Novel mengakui kekuatan jejaring Facebook. Jejaring pertemanan ini efektif untuk berkomunikasi sesama alumni 212. Media Facebook biasanya mereka pakai untuk aktivitas kemanusiaan. Penggalangan bantuan untuk korban bencana alam, misalnya.
Ketika Suara.com mewawancarai Novel lewat sambungan telepon, dia tak dapat menyembunyikan kegusaran pada Facebook.
"Ini bukan hanya FPI, ini cyber army, alumni 212. Yang berbau 212 diblokirin. Ini kan nggak adil. Justru akun-akun perzinaan, komunis, penistaan agama, aliran sesat, justru subur. Kan lucu," kata Novel.
"Nah, kami ini pakai FB untuk aksi kemanusiaan. Artinya orang kena musibah, dimanapun, bisa ada info lewat Facebook, kita ini untuk komunikasi. FPI paling militan dalam bantu musibah bencana. Kita dukung pemerintah, bantu pemerintah, karena pemerintah nggak bisa sendiri, kan."
Novel juga tak dapat menutupi kegusarannya kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Sungguh sangat bodoh, menkominfo biarkan hal ini. Artinya menkominfo ini telah menutup jalur untuk kita bisa berbuat aksi kemanusiaan," kata Novel.
Akan pindah ke akun lain
Novel dan teman-temannya akan pindah dari Facebook ke media sosial lain. Mereka juga berencana tidak mau memakai Google. Kalau Whatsapp masih akan mereka pakai karena sejauh ini tidak melakukan pemblokiran akun.
Tag
Berita Terkait
-
Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
-
Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
-
Heboh Mantan Tentara Israel di Bali, Diduga Mata-mata: Ini Operasi Intelijen Negara Musuh
-
Tabligh Akbar Habib Rizieq Ditolak Berujung Ricuh, FPI ke Prabowo: Bubarkan Ormas PWI-LS!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal