Suara.com - Penyidik Polres Kota Depok masih memburu tujuh pelaku lain yang dianggap terlibat dalam kasus penjarahan pakaian di toko Fernando, yang dilakukan kelompok geng motor Jepang (Jembatan Mampang) dan geng motor RBR (Rayamaya Beji Rasta).
"Setidak-tidaknya, ada 7 orang lagi yang sudah teridentifikasi ikut di dalam aksi (penjarahan) kemarin," kata Kapolres Kota Depok Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto, Kamis (28/12/2017).
Didik menghimbau agar para pelaku tersebut bisa menyerahkan diri. Sebab, kata dia, ciri-ciri dan identitas mereka sudah dikantongi polisi.
"Kami tentunya menghimbau kepada semua orang yang kemarin terlibat dari aksi kejahatan, baik yang terjadi di toko pakaian maupun di tempat lainnya, yang sudah kita identifikasi segera menyerahkan diri ke Polres Depok," kata dia.
Didik juga menambahkan, sejauh ini penyidik terus melakukan pengejaran ke lokasi-lokasi yang dianggap menjadi tempat persembunyian anggota geng motor yang masih buron.
"Kemudian kami terus melakukan pengejaran juga ke tempat tempat yang diduga sebagai tempat persembunyian di dalam kasus ini," katanya.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan 15 orang tersangka termasuk ketua geng RBR, Mutias Prasetya alias Bogel (18) dan ketua geng Jepang berinisial H (18).
Toko Fernando di Sukmajaya, Depok, Minggu (24/12/2017) pagi dijarah kelompok geng motor. Aksi mereka terekam melalui kamera pengawas atau CCTV. Rekaman video berisi aksi penjarahan itu pun ramai diperbincangkan warganet setelah beredar luas di media sosial.
Baca Juga: Kisah Dua Geng Motor di Depok yang Disatukan Geng Musuh
Berita Terkait
-
Kisah Dua Geng Motor di Depok yang Disatukan Geng Musuh
-
Terungkap, Penjarahan Pakaian di Depok Kolaborasi Dua Geng Motor
-
Jelang Tahun Baru 2018, Polda Metro Jaya Waspadai Geng Motor
-
Bos Geng Motor Penjarah Toko Busana Depok Masih Berusia 18 Tahun
-
Cerita Pegawai Toko Pakaian, Keganasan Geng Motor Depok
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan