Suara.com - Nendi (29) pegawai toko pakaian Fernando Store, Jalan Cakalele III, Mekarjaya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, menjadi saksi keganasan geng motor saat menjarah sejumlah pakaian pada Minggu (24/12/2017) pukul 04.00 WIB dini hari.
Suara.com pun menelusuri toko pakaian Fernando yang diketahui buka selama 24 jam tersebut. Nendi pun menceritakan keganasan geng motor tersebut, ketika puluhan motor dan anggota geng motor tersebut menyantroni tokonya.
"Itu saya lagi beres-beres aja mas. Dengar suara motor ramai ada puluhan. Tapi saya masih santai aja saat itu," kata Nendi kepada Suara.com di lokasi, Selasa (26/12/2017).
Kemudian, beberapa motor berhenti dan berlari ke toko Fernando, sontak Nendi langsung lari ketika sekitar 10 orang membawa senjata tajam ke arahnya.
"Itu, mereka berhenti motor langsung lari (anggota geng). Ya, ada sekitar 10 orang acungin senjata clurit ke saya. Saya nyaris dibacok, saya kabur ke dalam," ujar Nendi.
Nendi yang wajahnya nampak masih terlihat shock, terus bercerita. Kemudian, dirinya membangunkan rekannya bernama Robi yang sedang tertidur. Namun, para anggota geng tetap menjalankan aksinya mengambil baju maupun celana jeans yang diperdagangkan.
"Itu mereka ambil apa aja di toko. Saya di dalam bangunin temen saya. Tapi dia nggak masuk ke dalam,(anggota geng motor)," kata Nendi.
Nendi memantau para anggota geng motor yang tergabung dari tiga kelompok, yakni Geng Jembatan Mampang (Jepang), RBR dan Matador melakukan penjarahan toko sekitar 4 menit.
"Nggak lama, cuma 4 menit. Tapi mereka banyak yang ngambil (pakaian)," ujar Nendi.
Baca Juga: Polisi Buru Ketua Geng Motor Jepang yang Menjarah Toko Busana
Kemudian setelah mengambil jarahan, anggota geng motor tersebut langsung pergi. Nendi malah berteriak mengucapkan terima kasih.
"Itu dia langsung pergi. Cuma teriak terima kasih ya bang (salah satu anggota geng teriak)," ujar Nendi.
Diketahui, Polisi mengamankan sebanyak 27 orang anggota geng motor. Dari hasil pemeriksaan polisi menetapkan delapan tersangka. Adapun mereka berinisial AB, AP, E, AG, F, BA, Y, dan EV.
Aksi penjarahan toko pakaian yang kerugiannya ditaksir mencapai Rp13 juta.
Aksi sekelompok pemuda bersepeda motor terekam melalui kamera pengawas atau CCTV. Video aksi penjarahan yang berdurasi 1 menit 27 detik itu pun ramai diperbincangkan warganet setelah beredar luas di media sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO