Menkopolhukam Wiranto [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Pemerintah membahas tata kelola satelit agar sinkron dengan perkembangan mutakhir.
"Soal satelit. Pengaturan satelit diorbit itu kan kita tata lagi. Dengan perubahan lingkungan, teknologi, kepentingan," ujar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto usai rapat terbatas dengan menteri di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2017).
Wiranto menambahkan dibutuhkan terobosan untuk tata kelola satelit untuk menguntungkan pembangunan nasional.
"Kita menata lagi orbit-orbit satelit itu supaya bisa singkron ya, dengan rencana pemerintah membangun ke depan."
Wiranto menambahkan dibutuhkan terobosan untuk tata kelola satelit untuk menguntungkan pembangunan nasional.
"Kita menata lagi orbit-orbit satelit itu supaya bisa singkron ya, dengan rencana pemerintah membangun ke depan."
"Apalagi sekarang kita udah masuk ke era digital kan, sehingga kita nggak bisa. Kalau bicara soal teknologi nggak bisa kita terpaku kepada apa yang sudah ada. Harus ada terobosan-terobosan baru yang menguntungkan pemerintah dan menguntungkan pembangunan nasional, itu aja."
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menambahkan pembahasan satelit fokus pada izin yang akan segera habis.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menambahkan pembahasan satelit fokus pada izin yang akan segera habis.
"Jadi ada tujuh titik yang ada orbit satelit, yang 2020 habis. Tujuannya, bagaimana menjaga kepentingan kita untuk internet lebih tersedia dan semua. Itu memang orbit Indonesia," kata Rini yang juga hadir dalam rapat terbatas di kantor Wiranto.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Lima Kali Mangkir, CEO Asing di Skandal Satelit Kemenhan Resmi Jadi Buronan
-
Skandal Proyek Satelit Kemenhan, Kejagung Buru CEO Asal Hungaria Gabor Kuti
-
Mengenal Satelit Nusantara Lima, Satelit Milik Indonesia yang Terbesar di Asia
-
Sukses Setelah Tiga Penundaan, Satelit Nusantara Lima Kini Mengorbit di Angkasa
-
Meutya Hafid Klaim Satelit Nusantara Lima Sediakan Akses Internet di Maluku-Papua Setara Jakarta
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong
-
Heboh Polemik Pelat BK, Aksi Bobby Nasution Dibela DPR, Apa Alasannya?
-
Perkap Baru, Polisi Bisa Tembak Penyerang Markas Pakai Peluru Tajam! Ini Aturan Lengkapnya
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Korban Keracunan MBG di SDN Gedong Jadi 22 Siswa, Komnas PA Kritik Guru Jadi Pencicip Makanan